Jumat, 22 Januari 2010

Sistem Pencernaan

TUGAS BIOLOGI
1. Apakah yang dimaksud dengan GAGAL GINJAL KRONIK ? jelaskan !
Gagal Ginjal Kronik (CRF) atau penyakit ginjal tahap akhir adalah gangguan fungsi ginjal yang menahun bersifat progresif dan irreversibel. Dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah)

a. Apa penyebab gagal ginjal kronik ?
Penyebab gagak ginjal kronik dibagi dalam 2 kelompok :
1. Penyakit parenkim ginjal: Penyakit ginjal primer : Glomerulonefritis, Mielonefritis, Ginjal polikistik, Tbc ginjal Penyakit ginjal sekunder : Nefritis lupus, Nefropati, Amilordosis ginjal, Poliarteritis nodasa, Sclerosis sistemik progresif, Gout, Dm
2. Penyakit ginjal obstruktif : pembesaran prostat,Batu saluran kemih, Refluks ureter,Secara garis besar penyebab gagal ginjal dapat dikategorikan Infeksi yang berulang dan nefron yang memburuk, Obstruksi saluran kemih, Destruksi pembuluh darah akibat diabetes dan hipertensi yang lama, Scar pada jaringan dan trauma langsung pada ginjal, Patofisiologi
2 pendekatan teoritis yang biasanya diajukan untuk menjelaskan gangguan fungsi ginjal pada Gagal ginjal Kronis:
1. Sudut pandang tradisional
Mengatakan bahwa semua unit nefron telah terserang penyakit namun dalam stadium yang berbeda-beda, dan bagian spesifik dari nefron yang berkaitan dengan fungsi –fungsi tertentu dapat saja benar-benar rusak atau berubah strukturnya, misalnya lesi organic pada medulla akan merusak susunan anatomic dari lengkung henle.
2. Pendekatan Hipotesis Bricker atau hipotesis nefron yang utuh
Berpendapat bahwa bila nefron terserang penyakit maka seluruh unitnya akan hancur, namun sisa nefron yang masih utuh tetap bekerja normal. Uremia akan timbul bila jumlah nefron yang sudah sedemikian berkurang sehingga keseimbangan cairan dan elektrolit tidak dapat dipertahankan lagi.Adaptasi penting dilakukan oleh ginjal sebagai respon terhadap ancaman ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Sisa nefron yang ada mengalami hipertrofi dalam usahanya untuk melaksanakan seluruh beban kerja ginjal, terjadi peningkatan percepatan filtrasi, beban solute dan reabsorpsi tubulus dalam setiap nefron yang terdapat dalam ginjal turun dibawab normal.Mekanisme adaptasi ini cukup berhasil dalam mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh hingga tingkat fungsi ginjal yang rendah.Namun akhirnya kalau 75 % massa nefron telah hancur, maka kecepatan filtrasi dan beban solute bagi tiap nefron sedemikian tinggi sehingga keseimbangan glomerolus-tubulus tidak dapat lagi dipertahankan. Fleksibilitas baik pada proses ekskresi maupun konsentrasi solute dan air menjadi berkurang.

b. Bagaimanakah tingkatan gagal ginjal kronis itu ?
Perjalanan umum gagal ginjal progresif dapat dibagi menjadi 3 atadium
Stadium I
Penurunan cadangan ginjal (faal ginjal antar 40 % - 75 %). Tahap inilah yang paling ringan, dimana faal ginjal masih baik. Pada tahap ini penderita ini belum merasasakan gejala gejala dan pemeriksaan laboratorium faal ginjal masih dalam masih dalam batas normal. Selama tahap ini kreatinin serum dan kadar BUN (Blood Urea Nitrogen) dalam batas normal dan penderita asimtomatik. Gangguan fungsi ginjal mungkin hanya dapat diketahui dengan memberikan beban kerja yang berat, sepersti tes pemekatan kemih yang lama atau dengan mengadakan test GFR yang teliti.
Stadium II
Insufiensi ginjal (faal ginjal antar 20 % - 50 %). Pada tahap ini penderita dapat melakukan tugas tugas seperti biasa padahal daya dan konsentrasi ginjaL menurun. Pada stadium ini pengobatan harus cepat daloam hal mengatasi kekurangan cairan, kekurangan garam, gangguan jantung dan pencegahan pemberian obat obatan yang bersifat menggnggu faal ginjal. Bila langkah langkah ini dilakukan secepatnya dengan tepat dapat mencegah penderita masuk ketahap yang lebih berat. Pada tahap ini lebih dari 75 % jaringan yang berfungsi telah rusak. Kadar BUN baru mulai meningkat diatas batas normal. Peningkatan konsentrasi BUN ini berbeda beda, tergantung dari kadar protein dalam diit.pada stadium ini kadar kreatinin serum mulai meningkat melebihi kadar normal.Insufiensi ginjal (faal ginjal antar 20 % - 50 %). Pada tahap ini penderita dapat melakukan tugas tugas seperti biasa padahal daya dan konsentrasi ginjaL menurun. Pada stadium ini pengobatan harus cepat daloam hal mengatasi kekurangan cairan, kekurangan garam, gangguan jantung dan pencegahan pemberian obat obatan yang bersifat menggnggu faal ginjal. Bila langkah langkah ini dilakukan secepatnya dengan tepat dapat mencegah penderita masuk ketahap yang lebih berat. Pada tahap ini lebih dari 75 % jaringan yang berfungsi telah rusak. Kadar BUN baru mulai meningkat diatas batas normal. Peningkatan konsentrasi BUN ini berbeda beda, tergantung dari kadar protein dalam diit.pada stadium ini kadar kreatinin serum mulai meningkat melebihi kadar normal.Poliuria akibat gagal ginjal biasanya lebih besar pada penyakit yang terutama menyerang tubulus, meskipun poliuria bersifat sedang dan jarang lebih dari 3 liter / hari. Biasanya ditemukan anemia pada gagal ginjal dengan faal ginjal diantara 5 % - 25 % . faal ginjal jelas sangat menurun dan timbul gejala gejala kekurangan darah, tekanan darah akan naik, , aktifitas penderita mulai terganggu.
Stadium III
Uremi gagal ginjal (faal ginjal kurang dari 10 %)
Semua gejala sudah jelas dan penderita masuk dalam keadaan diman tak dapat melakukan tugas sehari hair sebaimana mestinya. Gejal gejal yang timbul antara lain mual, munta, nafsu makan berkurang., sesak nafas, pusing, sakit kepala, air kemih berkurang, kurang tidur, kejang kejang dan akhirnya terjadi penurunan kesadaran sampai koma. Stadum akhir timbul pada sekitar 90 % dari massa nefron telah hancur. Nilai GFR nya 10 % dari keadaan normal dan kadar kreatinin mungkin sebesar 5-10 ml / menit atau kurang.Pada keadaan ini kreatinin serum dan kadar BUN akan meningkat dengan sangat mencolok sebagai penurunan. Pada stadium akhir gagal ginjal, penderita mulai merasakan gejala yang cukup parah karena ginjal tidak sanggup lagi mempertahankan homeostatis caiaran dan elektrolit dalam tubuh. Penderita biasanya menjadi oliguri (pengeluaran kemih) kurang dari 500/ hari karena kegagalan glomerulus meskipun proses penyakit mula mula menyerang tubulus ginjal,kompleks menyerang tubulus gijal, kompleks perubahan biokimia dan gejala gejala yang dinamakan sindrom uremik mempengaruhi setiap sistem dalam tubuh. Pada stadium akhir gagal ginjal, penderita pasti akan menggal kecuali ia mendapat pengobatan dalam bentuk transplantasi ginjal atau dialisis.
c. Apa yang harus dilakukan oleh penderita gagal ginjal ?
1. Dialisis
Dialisis dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi gagal ginjal akut yang serius, seperti hiperkalemia, perikarditis dan kejang. Perikarditis memperbaiki abnormalitas biokimia ; menyebabkan caiarn, protein dan natrium dapat dikonsumsi secara bebas ; menghilangkan kecendurungan perdarahan ; dan membantu penyembuhan luka.
2. Penanganan hiperkalemia
Keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan masalah utama pada gagal ginjal akut ; hiperkalemia merupakan kondisi yang paling mengancam jiwa pada gangguan ini. Oleh karena itu pasien dipantau akan adanya hiperkalemia melalui serangkaian pemeriksaan kadar elektrolit serum ( nilai kalium > 5.5 mEq/L ; SI : 5.5 mmol/L), perubahan EKG (tinggi puncak gelombang T rendah atau sangat tinggi), dan perubahan status klinis. Pningkatan kadar kalium dapat dikurangi dengan pemberian ion pengganti resin (Natrium polistriren sulfonat [kayexalatel]), secara oral atau melalui retensi enema.
3. Mempertahankan keseimbangan cairan
Penatalaksanaan keseimbanagan cairan didasarkan pada berat badan harian, pengukuran tekanan vena sentral, konsentrasi urin dan serum, cairan yang hilang, tekanan darah dan status klinis pasien. Masukkan dan haluaran oral dan parentral dari urine, drainase lambung, feses, drainase luka dan perspirasi dihitung dan digunakan sebagai dasar untuk terapi penggantia cairan.
2. . Apakah penyakit JANTUNG KORONER itu ?

Penyakit Jantung Koroner adalah penyempitan/penyumbatan (arteriosclerosis) pembuluh arteri koroner yang disebabkan oleh penumpukan dari zat-zat lemak (kolesterol, trigliserida) yang makin lama makin banyak dan menumpuk di bawah lapisan terdalam (endotelium) dari dinding pembuluh nadi. Dengan tersumbatnya Arteri Koroner, maka hal ini akan mengurangi atau menghentikan aliran darah mensupply oksigen ke otot2 jantung, sehingga mengganggu kerja jantung sebagai pemompa darah. Dan bila sampai otot2 jantung kekurangan supply darah maka jantung akan menjadi lemah dan tidak dapat menyediakan darah ke seluruh bagian tubuh.

Penyumbatan arteri ini bisa di bagi 2 bagian, yaitu :
1. Tersumbat TOTAL
Si penderita bisa jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri, dan sering sekali terjadi sipenderita akan langsung meninggal dunia.
2. Tersumbat SEBAGIAN
Pada tahap awal, mungkin si penderita masih dapat bernafas dengan normal dan darah yang mengalir ke otot jantung masih cukup. Namun, ketika dia melakukan aktivitas yang melelahkan seperti berolahraga atau memarahi orang lain, arteri koroner yang menyempit tidak dapat mensuplai darah yang cukup ke otot-otot jantung. Dan bila otak tidak dapat supply darah, biasanya si penderita akan terkena stroke.

a. Siapakah yang rentan terkena penyakit ini ?

Penyakit ini dulunya sering disebut penyakit orang tua, krn memang dulu cuma orang2 tua saja yg berusia 50 tahunan yg rentan terkena penyakit ini. Namun sekarang ini ada kecenderungan juga diderita oleh pasien di bawah usia 40 tahun. Hal ini bisa terjadi karena adanya perubahan gaya hidup, terutama pada orang muda perkotaan modern.

b. Apa sih penyebab penyakit ini ?

1. merokok terlalu berlebihan selama bertahun-tahun
2. mengkonsumsi makanan fast food / Junk Food yang mengandung kadar lemak jenuh tinggi.
3. tekanan darah tinggi
4. penyakit kencing manis
5. kurang olah raga
6. Stress
7. Alkohol
8. Narkoba.
c. Pengobatan yang bagaimanakah yang harus dilakukan penderita jantung koroner ?

Pengobatan :
1. Dengan obat2an untuk jantung.
2. Kateterisasi (Tiup)
3. Operasi seringkali disebut dengan “tindakan ByPass

Kateterisasi adalah memasukan selang kecil melalui urat nadi dilipatan paha atau di pergelangan tangan. Selang kecil tadi didorong ke jantung dan sampai pembuluh koroner. Di sana, melalui selang tadi disemprotkan zat warna sehingga dengan bantuan film yang merekam semua tindakan tadi maka dapat terlihat lokasi dan beratnya sumbatan tadi. Setelah itu baru diputuskan apakah pasien harus dioperasi atau di balon saja.Maksud balon disini adalah pada ujung selang tadi ada balon yang dapat di tiup dari luar (dengan spuit). Balon ditiup setelah posisinya ada di daerah yang mengalami sumbatan. Nah kalau ditiup maka balon mengembang dan mendorong sumbatan tersebut masuk kedalam dinding pembuluh darah. Aliran darah tentu akan melebar karenanya. Biasanya akan dipasang semacam RING yang disebut STENT supaya pembuluh darah tadi tidak tersumbat kembali.



ByPass
Membuat jalur baru untuk arteri, anda dapat melihat di pemasangan ring stent diatas pada kiri bawah.

d. Pencegahan apa yang dapat kita lakukan agar terhindar dari penyakit jantung koroner ?

1. Menerapkan pola hidup sehat.
2. Cobalah dengan tanaman Obat/Herbal.
3. Perbanyak makan Ikan, karena mengandung Asam Lemak Omega-3.

d. Tanaman Obat/Herbal apa saja yang dapat mencegah terserang jantung koroner ?

1. Daun Dewa ( Gynura Segetum )
Fungsi : AntiCoagulant, mencairkan bekuan darah, melancarkan sirkulasi darah dan membersihkan racun.
Bagian yang dipakai adalah daun dan umbinya.
Dosis yang dianjurkan yaitu 15-30 gram daun segar dan 6-10 gram umbinya.

2. Mengkudu (Morinda citrifolia)
Fungsi : Menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kolesterol dan kadar gula darah tinggi.
Dosis : 2-3 buah yang matang

3. Bawang Putih (Allium sativum)
Fungsi: Melancarkan sirkulasi darah, anticoagulant, menurunkan kolesterol darah, menurunkan kadar gula darah, menurunkan tekanan darah tinggi dan menambah sistem kekebalan.

4. Bawang Bombay (Allium cepa)
Fungsi : AntiCoagulant, menurunkan kadar lemak darah, menurunkan kadar gula darah dan menurunkan tekanan darah.

5. Jamur Kuping hitam (Auricularia auricula)
Fungsi : Mencegah stroke dan pendarahan otak, baik untuk jantung dan pembuluh darah.

6. Rumput laut (Laminaria japonica)
Fungsi: Mencegah penyempitan pembuluh darah, menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi.

7. Terung Ungu (Solanum melongena L.)
Fungsi : Mencegah aterosklerosis, mencegah meningkatnya kolesterol darah, menurunkan ketegangan saraf.

8. Jantung pisang
Fungsi: Mencegah stroke dan pendarahan otak, baik untuk jantung dan pembuluh darah.

9. Bunga Mawar (Rosa chinensis)
Fungsi: Melancarkan sirkulasi darah, menetralkan racun.
Dosis pemakaian: 3-10 g bunga kering

10. Siantan (Ixora stricta Roxb.)
Fungsi : Anticoagulant, menurunkan tekanan darah.
Dosis pemakaian : 10-15 g bunga
f. Mengapa penderita jantung koroner disarankan banyak menkonsumsi ikan laut yang mengandung lemak omega 3 ?

Lemak Omega-3 bisa didapat dari Ikan ( lebih baik ikan laut ), ataupun dari Suplemen Makanan. Lemak Omega-3 jauh lebih bermanfaat (baca:manjur) daripada herbal.
Menurut Dr.Fadilah Supari ahli Jantung RS.Harapan Kita, Ia merekomendasikan ikan lemuru yang banyak terdapat di perairan laut Indonesia sebagai ikan yang potensial mengandung asam lemak omega-3. Dengan mengonsumsi dua porsi ikan lemuru setiap minggu maka cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Ikan yang mengandung asam lemak omega-3 cukup optimal ini mampu menurunkan kadar superoksida yang merusak jaringan otot jantung. Disarankan agar ikan ini tidak digoreng, melainkan ditim. Sebab jika digoreng maka kandungan omega-3-nya akan menguap.
Masih menurut Dr.Fadilah Supari, pada orang yang mengonsumsi omega-3, keping darahnya (platelet) tidak mudah pecah atau menggumpal. Asam lemak omega-3 ini menjadikan dinding pembuluh darah (endotil) kuat, tidak rapuh, dan tidak mudah ditembus oleh zat yang memecah dinding pembuluh darah. Asam lemak ini bisa menurunkan parameter biokimia sebagai faktor risiko arteriosklerosis seperti kolesterol, LDL dan trigliserida.

Sedikit tentang Omega-3 pada telur.

Bila anda belanja ke pasar swalayan, disana banyak dijual Telor yang mengandung Omega-3.
Apa sama dengan Omega-3 dari Ikan ? Jawabnya berbeda.
Memang telur Omega-3 bisa meningkatkan kadar asam lemak omega-3 dalam aliran darah. Tapi bukan berarti bisa menurunkan kadar kolesterol atau trigliserida, hanya mengubah kadar asam lemak dalam plasma darah saja. Sebutir telur omega-3 berisi asam lemak omega-3 (618 mg), dan asam lemak omega-6 (999 mg), seperti yang tercantum pada kemasan telur yang diperdagangkan.

3. Apakah itu HEPATITIS ?

Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.
a. Jenis Virus Hepatitis
• Virus hepatitis A
Virus hepatitis A terutama menyebar melalui tinja. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan.
• Virus hepatitis B
Penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah. Penularan biasanya terjadi diantara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau diantara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual).Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kanker hati.
• Virus hepatitis C
Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita "penyakit hati alkoholik" seringkali menderita hepatitis C.
• Virus hepatitis D
Hanya terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus hepatitis D ini menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki risiko tinggi terhadap virus ini adalah pecandu obat.
• Virus hepatitis E
Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A, yang hanya terjadi di negara-negara terbelakang.
• Virus hepatitis G
Jenis baru dari virus hepatitis yang telah terdeteksi baru-baru ini.
Virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis :
• Virus Mumps
• Virus Rubella
• Virus Cytomegalovirus
• Virus Epstein-Barr
• Virus Herpes
4.Apakah itu LEUKEMIA ?
Leukemia atau kanker darah adalah sekelompok penyakit neoplastik yang beragam, ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid. Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia mempengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita.
Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.

a. Bagaimanakah Perjalanan alamiah penyakit leukimia ?
Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila tidak diobati segera, maka penderita dapat meninggal dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun bahkan ada yang mencapai 5 tahun
Kemudian, penyakit diklasifikasikan dengan jenis sel yang ditemukan pada sediaan darah tepi.
• Ketika leukemia mempengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia limfositik.
• Ketika leukemia mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil, maka disebut
• leukemia mielositikLeukemia leukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah lebih dari normal, terdapat sel-sel abnormal
• Leukemia subleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, terdapat sel-sel abnormal
• Leukemia aleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, tidak terdapat sel-sel abnormal
Dengan mengombinasikan dua klasifikasi pertama, maka leukemia dapat dibagi menjadi:
• Leukemia limfositik akut (LLA) merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih
• Leukemia mielositik akut (LMA) lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak.Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.
• Leukemia limfositik kronis (LLK) sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak
• Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit
Tipe yang sering diderita orang dewasa adalah LMA dan LLK, sedangkan LLA sering terjadi pada anak-anak.Leukemia akut dan kronis merupakan suatu bentuk keganasan atau maligna yang muncul dari perbanyakan klonal sel-sel pembentuk sel darah yang tidak terkontrol. Mekanisme kontrol seluler normal mungkin tidak bekerja dengan baik akibat adanya perubahan pada kode genetik yang seharusnya bertanggung jawab atas pengaturan pertubuhan sel dan diferensiasi.Sel-sel leukemia menjalani waktu daur ulang yang lebih lambat dibandingkan sel normal. Proses pematangan atau maturasi berjalan tidak lengkap dan lanbar dan bertahan hidup lebih lama dibandingkan sel sejenis yang normal.
b. Apa penyebab LEUKIMIA ?
Penyebab leukemia belum diketahui secara pasti, namun diketahui beberapa faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, seperti :
Radiasi
Radiasi dapat meningkatkan frekuensi LMA dan LMA. Tidak ada laporan mengenai hubungan antara radiasi dengan LLK. Beberapa laporan yang mendukung:
• Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia
• Penderita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia
• Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang
Faktor leukemogenik
Terdapat beberapa zat kimia yang telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi leukemia:
• Racun lingkungan seperti benzena
• Bahan kimia industri seperti insektisida
• Obat untuk kemoterapi
Epidemiologi
• Di Afrika, 10-20% penderita LMA memiliki kloroma di sekitar orbita mata
• Di Kenya, Tiongkok, dan India, LMK mengenai penderita berumur 20-40 tahun
• Pada orang Asia Timur dan India Timur jarang ditemui LLK.
Herediter
Penderita sindrom Down memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal.
Virus
Virus dapat menyebabkan leukemia seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.
c. Apa itu Leukemia akut ?
Manifestasi leukemia akut merupakan akibat dari komplikasi yang terjadi pada neoplasma hematopoetik secara umum. Namun setiap leukemia akut memiliki ciri khasnya masing-masing. Secara garis besar, leukemia akut memiliki 3 tanda utama yaitu:
• Jumlah sel di perifer yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan terjadinya infiltrasi jaringan atau leukostasis
• Penggantian elemen sumsum tulang normal yang dapat menghasilkan komplikasi sebagai akibat dari anemia, trombositopenia, dan leukopenia
• Pengeluaran faktor faali yang mengakibatkan komplikasi yang signifikan

Kanker otak itu penyebabnya banyak sekali. Segala sesuatu yang membuat otak kita mendapat paparan bisa menjadi pencetusnya. Gampangnya saya bagi menjadi dua faktor yaitu dari dalam otak (intrinsik) dan faktor dari luar otak (ekstrinsik). Kanker ini memang tidak berdiri sendiri, kadang multifaktorial, yaitu banyak penyebabnya .Berikut garis besar dari 2 faktor pencetus kanker otak (detailnya mungkin lain kali ya…tetap di sini, fajarqimi.com)
Faktor pencetus kanker otak dari dalam sbb:
1. Genetik : keturunan. Apabila ada garis keturunan yang menderita kanker otak maka hati-hati untuk tetap menjaga kesehatannya
2. Riwayat trauma atau benturan : benturan di kepala walaupun cidera kepala ringan tetap waspada, perubahan jaringan yang terbentur bisa juga menjadi penyebab tumbuhnya jaringan abnormal di otak
Faktor pencetus kanker otak dari luar seperti:
1. Pola hidup ( life style) : Pola hidup yang tidak sehat bisa juga menjadi penyebab kanker secara umum, seperti merokok, makanan kurang serat dll
2. Karsinogenik : bahan karsinogenik secara umu juga menjadi menyebab kanker, seperti minyak goreng yang dipakia berulang-ulan, bahan kimia yang terhirup, atau tercampur pada makanan.
3. Radiasi : radiasi bahan - bahan kimia bisa juga memicu tumbunhnya sel kanker.
Kanker otak itu penyebabnya banyak sekali. Segala sesuatu yang membuat otak kita mendapat paparan bisa menjadi pencetusnya. Gampangnya saya bagi menjadi dua faktor yaitu dari dalam otak (intrinsik) dan faktor dari luar otak (ekstrinsik). Kanker ini memang tidak berdiri sendiri, kadang multifaktorial, yaitu banyak penyebabnya .Berikut garis besar dari 2 faktor pencetus kanker otak (detailnya mungkin lain kali ya…tetap di sini, fajarqimi.com)
Faktor pencetus kanker otak dari dalam sbb:
3. Genetik : keturunan. Apabila ada garis keturunan yang menderita kanker otak maka hati-hati untuk tetap menjaga kesehatannya
4. Riwayat trauma atau benturan : benturan di kepala walaupun cidera kepala ringan tetap waspada, perubahan jaringan yang terbentur bisa juga menjadi penyebab tumbuhnya jaringan abnormal di otak
Faktor pencetus kanker otak dari luar seperti:
4. Pola hidup ( life style) : Pola hidup yang tidak sehat bisa juga menjadi penyebab kanker secara umum, seperti merokok, makanan kurang serat dll
5. Karsinogenik : bahan karsinogenik secara umu juga menjadi menyebab kanker, seperti minyak goreng yang dipakia berulang-ulan, bahan kimia yang terhirup, atau tercampur pada makanan.
6. Radiasi : radiasi bahan - bahan kimia bisa juga memicu tumbunhnya sel kanker.
5 . Apakah penyebab KANKER OTAK
Kanker otak itu penyebabnya banyak sekali. Segala sesuatu yang membuat otak kita mendapat paparan bisa menjadi pencetusnya. Gampangnya dibagi menjadi dua faktor yaitu dari dalam otak (intrinsik) dan faktor dari luar otak (ekstrinsik). Kanker ini memang tidak berdiri sendiri, kadang multifaktorial, yaitu banyak penyebabnya .Berikut garis besar dari 2 faktor pencetus kanker otak ( fajarqimi.com)
Faktor pencetus kanker otak dari dalam sbb:
1. Genetik : keturunan. Apabila ada garis keturunan yang menderita kanker otak maka hati-hati untuk tetap menjaga kesehatannya
2. Riwayat trauma atau benturan : benturan di kepala walaupun cidera kepala ringan tetap waspada, perubahan jaringan yang terbentur bisa juga menjadi penyebab tumbuhnya jaringan abnormal di otak
Faktor pencetus kanker otak dari luar seperti:
1. Pola hidup ( life style) : Pola hidup yang tidak sehat bisa juga menjadi penyebab kanker secara umum, seperti merokok, makanan kurang serat dll
2. Karsinogenik : bahan karsinogenik secara umu juga menjadi menyebab kanker, seperti minyak goreng yang dipakia berulang-ulan, bahan kimia yang terhirup, atau tercampur pada makanan.
3. Radiasi : radiasi bahan - bahan kimia bisa juga memicu tumbunhnya sel
kanker.

6.Apakah MENINGITIS MENINGOCOCCUS itu ?
Meningitis pyogenic akut merupakan suatu respon inflamasi terhadap infeksi
bakteria yang mengenai pria dan arakhnoid. Tiga organisme utama yang dapat
menyebabkan meningitis pyogenic adalah Diplococcus pneumonia, Neisseria
meningitis dan Haemophilus influenzae .
Insiden dari type bakteri penyebab bervariasi menurut umur penderita. Pada
Neonatal (0-2 bula) bakteri peneybab meningitis adalah Streptococcus Group B. E.
Coli, Staph. Aureus, Enterobacter dan pseudomonas. Pada anak-anak sering
disebabkan oleh Haemophilus influenzae, N. Meningitidis dan S. pneumoniae. Pada
dewasa muda (6-20 tahun) yaitu N. meningitidis. S. pneumonia dan H. influenzae.
Sedangkan pada dewasa (>20 tahun) adalah S. pneumonia, N. Meningitidis,
Sterptococcus dan Staphylococcus
Gambaran Klinis
Meningococcus bakteriemia merupakan akibat dari invasi bakteri kedalam
blood stream pada infeksi nasofaring. Keadaan meningococcemia yang lebih berat
berupa sepsis, endotaksemia, shoack, DIC dan Waterhouse Friderickson syndrome
dengan perdarahan adrenal. Pada shock syndrome yang disebabkan oleh
meningococcemia, vascular collapse berkembang dengan cepat menyebabkan
kematian dalam beberapa jam. Situasi lethal ini disebabkan karena akibat
myocarditid dan vasculitis.
Gejala dari meningococcal meningitis tidak berbeda dengan meningitis yang
disebabkan oleh bakteri pyogenik lainnya. Gejala dapat berupa febris, nyeri kepala,
kaku kuduk, mual, muntah, penurunan kesadaran sampai koma. Komplikasi dari
CNS berupa transient palsy dari N.IV, VI, VII dan VIII. Biasanya didapatkan riwayat
infeksi saluran nafas bagian atas dalam dua atau tiga hari sebelum onset penyakit,
gejala dapat didahului oleh muntah dan diare. Exanthema, walaupun tidak selalu
didapatkan, merupakan cardinal sign didalam membedakan etiologi antara
Komplikasi
Komplikasi serta sequelle yang timbul biasanya berhubungan dengan proses
inflamasi pada meningen dan pembuluh darah cerebral (kejang, parese nervus
cranial,lesi cerebral fokal, hydrasefalus) serta disebabkan oleh infeksi meningococcus
pada organ tubuh lainnya (infeksi okular, arthritis, purpura, pericarditis,
endocarditis, myocarditis, orchitis, epididymitis, albuminuria atau hematuria,
perdarahan adrenal). DIC dapat terjadi sebagai komplikasi dari meningitis.
Komplikasi dapat pula terjadi karena infeksi pada saluran nafas bagian atas, telinga
tengah dan paru-paru, Sequelle biasanya disebabkan karena komplikasi dari nervous
system.
Diagnosa
Diagnosa pasti dari meningitis meningococcus hanya dengan isolasi
organisme dari CSF. Diagnosa relatif dapat ditegakkan sebelum terdapat hasil isolasi
pada pasien dengan nyeri kepala, muntah, febris, kaku kuduk dan rush kulit
petechial, terlebih bila terdapat epidemik dari meningitis meningococcus atau adanya
kontak dengan kasus meningococcus yang jelas. Untuk menegakkan diagnosa
meningitis meningococcus, perlu dilakukan kultur dari lesi kulit, sekret nafosaring,
darah dan CSF. Pada beberapa kasus diagnosa dapat ditegakkan dengan
pemeriksaan apus dari sedimen CSF/gram stain.
2002 digitized by USU digital library 5
Differential Diagnosa
Meningitis meningococcus harus dibedakan dengan penyebab utaka lainnya
pada anak-anak, yaitu hemiphitus influenza dan streptococcus dapat ditegakkan. Bila
rash tidak didapatkan, diagnosa harus berdasarkan gram-stain dari CSF dan
pemeriksaan laboratorium lainnya.
Pemeriksaan Laboratorium
Gambaran laboratorium dari infeksi meningococcus adalah seperti umunya
infeksi pyogenic berupa peningkatan jumlah leukosit sebesar 10.000 sampai
30.000/mm3 dan eritrosit sedimentation. Pada urine dapat ditemukan albuminuria,
casts dan sel darah merah. Pada kebanyakan kasus, meningococcus dapat dikultur
dari nasofaring, dari darah ditemukan lebih dari 50% dari kasus pada stadium awal,
serta dari lesi kulit dan CSF. CSF kultur menjadi steril pada 90-100% kasus yang
diobati dengan antimikrobal terapi yang apropiate, meskipun tidak terdapat
perubahan yang signifikan dari gambaran CSF. Pada pasien meningitis, pemeriksaan
CSF ditemukan pleositosis dan purulen. Walaupun pada fase awal dapat predominan
lymphocytic, dlam waktu yang singkat menjadi granulocytic. Jumlah sel bervariasi
dari 100 sampai 40.000 sel/ul. Tekanan CSF meningkat biasanya antara 200 dan 500
mm H2O. protein sedikit meningkat dan kadar glukosa rendah biasanya dibawah 20
md/dl. Pemeriksaan gram stain dari CSF dan lesi petechial, menunjukkan diplococcus
gram negatif. Diagnosa pasti didapatkan dari kultur CSF, cairan sendi, tenggorokan
dan sputum. Kultur dapat positif pada 90% kasus yang tidak diobati. Counter
Immuno elektrophoresis (CIE) dapat mendeteksi sirculating meningococcal antigen
atau respon antibodi. Pada kasus dengan gambaran CSF yang khas tapi gram stain
negatif, dapat dilakukan pemeriksaan latex aglutination test untuk antigen bakteri.
Sensitivitas dari test ini sekitar 50-100% dengan spesifisitas yang tinggi.
Bagaimanapun test yang negatif belum menyingkirkan diagnosa meningitis yang
disebabkan oleh meningococcus. Polymerase chain reaction dapat digunakanuntuk
pemeriksaan DNA dari pasien dengan meningitis meningococcus dengan sensitivitas
dan spesifisitas.

Pencegahan

1. Imunisasi
Vaksin meningococcus sangat penting untuk epidemis controlling di negara
ketiga dimana selalu terdapat infeksi meningococcus group A, dengan
epidemi setiap beberapa tahun. Imunitas yang didapat tidak bertahan
selamanya, dan akan berkurang dalam 3-5 tahun setelah vaksinasi.

Saat ini terdapat 3 macam conjugate vaksin yaitu:

a. HbOC, dimana protein carrier berasal dari non toksigenik mutant dari
toksin diphteria yang berikatan dengan rantai pendek oligosaccharida/OC
dari polyribosylribitolphospate/PRP kasul polisakarida haemophilus
influenzae tipe B.
b. PRP-OMP, conjugate vaksin yang berisi outer membrane proteins dari N.
Meningitidis/OMP, yang berikatan dengan rantai PRP polymer
2002 digitized by USU digital library 7
c. PRP-D, berisi toksoid diphteria yang berikatan dengan rantai sedang PRP
polymer
Berdasarkan rekomendasi dari Immunization Practice Advisory
Committee (1991) dan Committee on Infectious Disease of the American
Academy of Pediatrics (1991), penggunaan vaksin tersebut adalah sabagai
berikut:
a. Seluruh bayi di imunisasi Hib conjugate vaksin (Hb-OC atau PRP-OMP),
dimulai pada usia 2 bulan. Pemberian dari vaksin dimulai sat 6 minggu.
Pemberian imunisasi dapat bersamaan dgnjadwal imunisasi lain seperti
DPT, Polio dan MMR. Vaksin diberikan secara intramuskular pada tempat
yang berbeda dengan menggunakan syringe yang berbeda.
b. Bila menggunakan Hb-OC, pada infant usia 2-6 bulan diberikan 3 dosis
dengan selang paling sedikit 2 bulan. Infant usia 7-11 bulan diberikan 2
dosis dengan selang paling sedikit 2 bulan sebelum mencapai usia 15
bulan. Booster diberikan saat usia 15 bulan paling sedikit 2 bulan setelah
dosis terakhir. Bila menggunakan PRP-OMP, pada infant usia 2-6 bulan
diberikan 2 dosis degan selang 2 bulan, dan booster diberikan saat
berusia 12 bulan. Anak usia 7-11 bulan diberikan 2 dosis dengan selang 2
bulan, sedangkan anak usia 12-14 bulan diberikan single dose, pada
kedua kelompok tersebut booster diberikan saat usia 15 bulan, paling
sedikit 2 bulan setelah dosis terakhir.
c. Pada kelompok usia dewasa diberikan single dose secara subcutan.
Vaksinasi ini memberikan perlindungan terhadap penyakit sebesar 90%,
tetapi tidak cukup potent untuk mengurangi kasus carrier.

2. Chemoprophylaxis
Resiko dari meningitis paad kontak keluarga sekitar 4 dalam 1000,
kurang lebih 500 sampai 1000 kali lipat dibandingkan dengan populasi secara
umum, dan resiko akan meningkat pada anak-anak. Resiko untuk terkena
meningitis menjadi tinggi segera setelah kontak dengan penderita, dimana
kebanyakan kasus timbul pada minggu pertama setelah kontak, paling lambat
dalam 2 bulan. Pada kasus dengan penderita, secepatnya harus diberikan
chemoprophylaxis. Kontak didefinisikan sebagai keluarga, perawat yang
kontak dengan sekret oral dari pasien dan petugas kesehatan yang
melakukan tindakan resusitas mouth to mouth secara langsung.


7. Apa itu Penyakit Tuberkulosis (TBC)

Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Penyakit TBC dapat menyerang pada siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan miskin serta dimana saja. Di Indonesia khususnya, Penyakit ini terus berkembang setiap tahunnya dan saat ini mencapai angka 250 juta kasus baru diantaranya 140.000 menyebabkan kematian. Bahkan Indonesia menduduki negara terbesar ketiga didunia dalam masalah penyakit TBC ini.

Apa Penyebab Penyakit (TBC)

Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa, Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Jenis bakteri ini pertama kali ditemukan oleh seseorang yang bernama Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, Untuk mengenang jasa beliau maka bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan penyakit TBCpada paru-paru pun dikenal juga sebagai Koch Pulmonum (KP).



• Bagaimanakan Cara Penularan Penyakit TBC ?

Penularan penyakit TBC adalah melalui udara yang tercemar oleh Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan/dikeluarkan oleh si penderita TBC saat batuk, dimana pada anak-anak umumnya sumber infeksi adalah berasal dari orang dewasa yang menderita TBC. Bakteri ini masuk kedalam paru-paru dan berkumpul hingga berkembang menjadi banyak (terutama pada orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah), Bahkan bakteri ini pula dapat mengalami penyebaran melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening sehingga menyebabkan terinfeksinya organ tubuh yang lain seperti otak, ginjal, saluran cerna, tulang, kelenjar getah bening dan lainnya meski yang paling banyak adalah organ paru.

Masuknya Mikobakterium tuberkulosa kedalam organ paru menyebabkan infeksi pada paru-paru, dimana segeralah terjadi pertumbuhan koloni bakteri yang berbentuk bulat (globular). Dengan reaksi imunologis, sel-sel pada dinding paru berusaha menghambat bakteri TBC ini melalui mekanisme alamianya membentuk jaringan parut. Akibatnya bakteri TBC tersebut akan berdiam/istirahat (dormant) seperti yang tampak sebagai tuberkel pada pemeriksaan X-ray atau photo rontgen.

Seseorang dengan kondisi daya tahan tubuh (Imun) yang baik, bentuk tuberkel ini akan tetap dormant sepanjang hidupnya. Lain hal pada orang yang memilki sistem kekebelan tubuh rendah atau kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak. Sehingga tuberkel yang banyak ini berkumpul membentuk sebuah ruang didalam rongga paru, Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber produksi sputum (riak/dahak). Maka orang yang rongga parunya memproduksi sputum dan didapati mikroba tuberkulosa disebut sedang mengalami pertumbuhan tuberkel dan positif terinfeksi TBC.

Berkembangnya penyakit TBC di Indonesia ini tidak lain berkaitan dengan memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan adanya epidemi dari infeksi HIV. Hal ini juga tentunya mendapat pengaruh besar dari daya tahan tubuh yang lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman yang memegang peranan penting dalam terjadinya infeksi TBC.

• Bagaimanakah Gejala Penyakit TBC ?

Gejala penyakit TBC digolongkan menjadi dua bagian, yaitu gejala umum dan gejala khusus. Sulitnya mendeteksi dan menegakkan diagnosa TBC adalah disebabkan gambaran secara klinis dari si penderita yang tidak khas, terutama pada kasus-kasus baru.

1. Gejala umum (Sistemik)
- Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
- Penurunan nafsu makan dan berat badan.
- Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
- Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

2. Gejala khusus (Khas)
- Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
- Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
- Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
- Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

Pada penderita usia anak-anak apabila tidak menimbulkan gejala, Maka TBC dapat terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Sekitar 30-50% anak-anak yang terjadi kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.

• Penegakan Diagnosis pada TBC
Apabila seseorang dicurigai menderita atau tertular penyakit TBC, Maka ada beberapa hal pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk memeberikan diagnosa yang tepat antara lain :

- Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.
- Pemeriksaan fisik secara langsung.
- Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).
- Pemeriksaan patologi anatomi (PA).
- Rontgen dada (thorax photo).
- dan Uji tuberkulin.

• Bagaimanakah Pengobatan Penyakit TBC ?

Pengobatan bagi penderita penyakit TBC akan menjalani proses yang cukup lama, yaitu berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan atau bahkan bisa lebih. Penyakit TBC dapat disembuhkan secara total apabila penderita secara rutin mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan dokter dan memperbaiki daya tahan tubuhnya dengan gizi yang cukup baik.

Selama proses pengobatan, untuk mengetahui perkembangannya yang lebih baik maka disarankan pada penderita untuk menjalani pemeriksaan baik darah, sputum, urine dan X-ray atau rontgen setiap 3 bulannya. Adapun obat-obtan yang umumnya diberikan adalah Isoniazid dan rifampin sebagai pengobatan dasar bagi penderita TBC, namun karena adanya kemungkinan resistensi dengan kedua obat tersebut maka dokter akan memutuskan memberikan tambahan obat seperti pyrazinamide dan streptomycin sulfate atau ethambutol HCL sebagai satu kesatuan yang dikenal 'Triple Drug'.

8. Apakah itu KANKER PANKREAS ?
Pankreas adalah suatu organ berbentuk tabung yang seperti bunga karang/spons kira-kira 6 inches panjangnya. Ia berlokasi dibelakang perut, dibelakang lambung. Kepala pankreas ada dikanan perut. Ia dihubungkan pada duodenum (usus dua bela jari), akhir bagian atas dari usus kecil. Ujung yang sempit dari pankreas, disebut buntut, memanjang ke bagian kiri tubuh.
Pankreas membuat getah-getah pankreas dan hormon-hormon, termasuk insulin. Getah-getah pankreas, juga disebut enzim-enzim, membantu mencerna makanan dalam usus kecil. Insulin mengontrol jumlah gula dalam darah. Kedua enzim-enzim dan hormon-hormon diperlukan untuk mempertahankan tubuh bekerja dengan benar.
Ketika getah-getah pankreas dibuat, mereka mengalir kedalam saluran utama pankreas. Saluran ini bergabung dengan saluran empedu umum (common bile duct), yang menghubungkan pankreas ke hati dan kantong empedu. Saluran empedu umum (common bile duct), yang membawa empedu (suatu cairan yang membantu mencerna lemak), menyambung ke usus kecil dekat lambung.
Definisi Kanker
Kanker adalah suatu kelompok dari penyakit-penyakit. Lebih dari 100 tipe-tipe yang berbeda dari kanker diketahui, dan beberapa tipe-tipe kanker dapat berkembang dalam pankreas. Mereka semua mempunyai satu hal umum yang sama: pertumbuhan sel-sel yang abnormal dan merusak jaringan tubuh.
Sel-sel sehat yang membentuk jaringan tubuh tumbuh, membelah, dan menggantikan diri mereka sendiri dalam suatu cara yang teratur. Proses ini mempertahankan tubuh dalam suatu perbaikan yang baik. Adakalanya, bagaimanapun, beberapa sel-sel kehilangan kemampuan untuk mengontrol pertumbuhan mereka. Mereka tumbuh terlalu cepat dan tanpa segala aturan. Terlalu banyak jaringan dibuat, dan tumor-tumor terbentuk. Tumor-tumor dapat menjadi jinak atau ganas.
Tumor-tumor jinak adalah bukan kanker. Mereka tidak menyebar ke bagian-bagian lain tubuh dan adalah jarang suatu ancaman pada nyawa. Seringkali, tumor-tumor jinak dapat diangkat dengan operasi, dan mereka tidak mungkin kembali.
Tumor-tumor ganas adalah kanker. Mereka dapat menyerang dan menghancurkan jaringan-jaringan sehat dan organ-organ sehat yang berdekatan. Sel-sel kanker dapat juga pecah keluar dari tumor dan menyebar ke bagian-bagian lain tubuh. Penyebaran kanker disebut metastasis.
Kanker yang mulai pada pankreas disebut kanker pankreas. Ketika kanker pankreas menyebar, ia biasanya berjalan memalui sistim limpatik. Sistim limpatik mencakup suatu jaringan dari saluran-saluran halus yang bercabang , seperti pembuluh-pembuluh darah, kedalam jaringan-jaringan diseluruh tubuh. Sel-sel kanker dibawa melalui pembuluh-pembuluh oleh getah bening, suatu cairan air yang tidak berwarna yang membawa sel-sel yang melawan infeksi. Sepanjang jaringan pembuluh-pembuluh limpatik ada kelompok-kelompok dari organ-organ kecil yang berbentuk seperti kacang yang disebut simpul-simpul (nodul) getah bening. Ahli-ahli bedah seringkali mengangkat nodul-nodul getah bening dekat pankreas untuk mempelajari apakah mereka mengandung sel-sel kanker.
Sel-sel kanker dapat juga dibawa melalui aliran darah ke hati, paru-paru, tulang, atau organ-organ lain. Kanker pankreas yang menyebar ke organ-organ lain disebut kanker pankreas metastatik.
9. Apakah itu STROKE ?
Stroke merupakan penyakit gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf/deficit neurologik akibat gangguan aliran darah pada salah satu bagian otak. Secara sederhana stroke didefinisi sebagai penyakit otak akibat terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan atau perdarahan, dengan gejala lemas / lumpuh sesaat atau gejala berat sampai hilangnya kesadaran, dan kematian. Stroke bisa berupa iskemik maupun perdarahan (hemoragik).

Pada stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerotik atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah, melaui proses aterosklerosis. Pada stroke pendarahan (hemoragik), pembuluh darah pecah sehingga aliran darah menjadi tidak normal, dan darah yang keluar merembes masuk ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya.
Bagaimanakah tanda atau gejala stroke ?
Adanya serangan defisit neurologis fokal, berupa Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh
Hilangnya rasa atau adanya sensasi abnormal pada lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh. Baal atau mati rasa sebelah badan, terasa kesemutan, terasa seperti terkena cabai, rasa terbakar
Mulut, lidah mencong bila diluruskan
Gangguan menelan : sulit menelan, minum suka keselek
Bicara tidak jelas (rero), sulit berbahasa, kata yang diucapkan tidak sesuai keinginan atau gangguan bicara berupa pelo, sengau, ngaco, dan kata-katanya tidak dapat dimengerti atau tidak dipahami (afasia). Bicara tidak lancar, hanya sepatah-sepatah kata yang terucap
Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat
Tidak memahami pembicaraan orang lain
Tidak mampu membaca dan menulis, dan tidak memahami tulisan
Tidak dapat berhitung, kepandaian menurun
Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh
Hilangnya kendalian terhadap kandung kemih, kencing yang tidak disadari
Berjalan menjadi sulit, langkahnya kecil-kecil
Menjadi pelupa ( dimensia)
Vertigo ( pusing, puyeng ), atau perasan berputar yang menetap saat tidak beraktifitas
Awal terjadinya penyakit (Onset) cepat, mendadak dan biasanya terjadi pada saat beristirahat atau bangun tidur
Hilangnya penglihatan, berupa penglihatan terganggu, sebagian lapang pandangan tidak terlihat, gangguan pandangan tanpa rasa nyeri, penglihatan gelap atau ganda sesaat
Kelopak mata sulit dibuka atau dalam keadaan terjatuh
Pendengaran hilang atau gangguan pendengaran, berupa tuli satu telinga atau pendengaran berkurang
Menjadi lebih sensitif: menjadi mudah menangis atau tertawa
Kebanyakan tidur atau selalu ingin tidur
Kehilangan keseimbangan, gerakan tubuh tidak terkoordinasi dengan baik, sempoyongan, atau terjatuh
Gangguan kesadaran, pingsan sampai tidak sadarkan diri
1. Simon, Sumanto, dr. Sp.PK. 2003. Neoplasma Sistem Hematopoietik: Leukemia. Jakarta:Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya Jakarta.
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Hepatitis
3. Dr ISKANDAR JAPARDI, Fakultas Kedokteran, Bagian Bedah, Universitas Sumatera Utara




4.






1. Sebutkan alat respirasi pada manusia, serta jelaskan fungsinya !
Jawab :
Alat respirasi pada manusia yaitu :
Lubang hidung , fungsinya :
Menghangatkan udara
Melembabkan udara
Menyaring udara karena memiliki rambut – rambut halus, dan selaput lendir.

Laring (pangkal tenggorokan), bagian-bagiannya :
Terdiri dari lempengan – lempengan tulang rawan
Terdapat glotis, epiglotis, dan pita suara
Epiglotis senantiasa terbuka kecuali saat kita mau menelan makanan, maka akan tertutup.

Trakea (batang tenggorokan), bagian-bagiannya :
Tersusun dari cincin – cincin tulang rawan menyerupai pipa.
Bagian dalamnya memiliki sel – sel bersilia

Bronkus (cabang btg tenggorokan) bagian dan fungsinya :
Penghubung antara trakea dengan paru-paru.
Tersusun dari lempengan tulang rawan dan memiliki ddg dari otot polos.
Mengalami percabangan yang disebut bronkeolus (tipis tidak ada kartilago)

Pulmo (paru – paru), fungsinya sebagai tempat pertukaran oksigen

2. Sistem transportasi pada tumbuhan ada berapa macam, sebutkan !
Sistem transportasi air dan zat hara
Sistem transportasi hasil fotosintesis

,

Jumat, 01 Januari 2010

6 keunggulan penggunaan pandangan konstruktivisme dalam pembelajaran

Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Konstruktivisme sebenarnya bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan kita selama ini merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman demi pengalaman. Ini menyebabkan seseorang mempunyai pengetahuan dan menjadi lebih dinamis.


Berikut ini diberikan 6 keunggulan penggunaan pandangan konstruktivisme dalam pembelajaran di sekolah, yaitu:

  1. Pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan secara eksplisit dengan menggunakan bahasa siswa sendiri, berbagi gagasan dengan temannya, dan mendorong siswa memberikan penjelasan tentang gagasannya.
  2. pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa atau rancangan kegiatan disesuaikan dengan gagasan awal siswa agar siswa memperluas pengetahuan mereka tentang fenomena dan memiliki kesempatan untuk merangkai fenomena, sehingga siswa terdorong untuk membedakan dan memadukan gagasan tentang fenomena yang menantang siswa.
  3. pembelajaran konstruktivisme memberi siswa kesempatan untuk berpikir tentang pengalamannya. Ini dapat mendorong siswa berpikir kreatif, imajinatif, mendorong refleksi tentang model dan teori, mengenalkan gagasan-gagasanpada saat yang tepat.
  4. pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru agar siswa terdorong untuk memperoleh kepercayaan diri dengan menggunakan berbagai konteks, baik yang telah dikenal maupun yang baru dan akhirnya memotivasi siswa untuk menggunakan berbagai strategi belajar.
  5. pembelajaran konstruktivisme mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan merka setelah menyadari kemajuan mereka serta memberi kesempatan siswa untuk mengidentifikasi perubahan gagasan mereka.
  6. pembelajaran konstruktivisme memberikan lingkungan belajar yang kondusif yang mendukung siswa mengungkapkan gagasan, saling menyimak, dan menghindari kesan selalu ada satu jawaban yang benar.