Kamis, 04 Februari 2010

Organisasi kehidupan

ORGANISASI KEHIDUPAN
SEL
Sel merupakan kesatuan struktural dan fungsional terkecil makhluk hidup. Semua makhluk hidup tersusun
atas sel. Makhluk hidup ada yang bersel satu disebut monoseluler/uniseluler, dan ada yang bersel banyak disebut multiselluler.
Makhluk hidup bersel satu misalnya :
Protozoa yang meliputi : Amoeba, Euglena, Paramaecium, Plasmodium
Bakteri misalnya : Salmonella, Escherichia, coli
Ganggang Biru ( Cyanophyta ) misalnya Gloecapsa
Jamur misalnya Saccharomyces

Bagian – bagian sel meliputi
1. Dinding sel
Makhluk hidup yang memiliki dinding sel adalah sel tumbuhan, jamur dan bakteri.
Dinding sel tumbuhan tersusun atas selulosa, dinding sel jamur tersusun atas kitin dan dinding sel bakteri
tersusun atas peptidoglikan
Fungsi dinding sel adalah memberi bentuk dan melindungi sel.

2. Membran sel
Membran sel / selaput sel disebut juga membran plasma. Membran sel tersusun atas lipoprotein ( lemak
dan protein ) serta karbohidrat.
Fungsi membran sel adalah mengatur masuknya zat dari dalam sel dan ke luar sel.

3. Protoplasma
Protoplasma merupakan isi sel yang terdiri atas cairan dan organel sel. Cairan dan organel sel di luar inti
disebut sitoplasma, cairan dan organel di dalam inti disebut nukleoplasma.

ORGANEL SEL meliputi
a. Inti sel ( nukleus )
Sel eukariotik sudah memiliki membran inti, sedangkan sel prokariotik belum memiliki membran inti.
Di dalam inti sel terdapat kromosom, anak inti ( nukleolus ) dan cairan inti. Di dalam kromosom terdapat
materi genetik yaitu DNA dan RNA ( asam ribonukleat ). Segmen-segmen tertentu pada DNA berfungsi
sebagai pembawa sifat menurun yaitu gen. Jadi, gen merupakan bagian dari DNA. Pada sel prokariotik,
DNA tidak berada dalam kromosom, namun merupakan untai ganda yang terbesar.
Fungsi inti sel mengatur antara lain mengatur seluruh kegiatan sel, pertumbuhan sel, pembelahan sel,
mengendalikan sintetis protein, dan pewarisan sifat.

b. Plastida
Plastida memiliki membran ganda. Membran ganda disebut tilakoid. Plastida hanya terdapat pada sel
tumbuhan. Macam plastida;
1) Kloroplas : berwarna hijau, mempunyai klorofil untuk fotosintesis.
2) Kromoplas mengandung pigmen selain hijau :
3) Leukoplas : tidak berwarna.

c. Mitokondria
Mitokondria memiliki membran ganda. Membran dalam disebut krista.
Fungsi utama mitokondria adalah sebagai tempat respirasi sel.

d. Retikulum Endoplasma ( R E )
RE memiliki membran tunggal, merupakan juluran membran inti bagian luar.Pada RE kasar terdapat ribosom, sedangkan pada RE halus tidak ada ribosom.
RE berfungsi sebagai tempat transportasi hasil sintesis protein.

e. Ribosom
Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis (pembentukan ) protein. Ribosom yang melekat pada RE
mensintesis protein yang akan dikeluarkan dari dalam sel. Ribosom yang lepas di sitoplasma mensintesis
protein untuk kebutuhan sel itu sendiri.

f. Lisosom
Lisosom memiliki membran tunggal .






1
Fungsi lisosom adalah
- menghasilkan enzim pencernaan
- tempat menghancurkan benda asing dan bagian-bagian sel yang rusak. Lisososm hanya terdapat pada sel hewan dan manusia.

g. Badan Golgi
Badan Golgi memiliki membran tunggal.
Badan Golgi berfungsi mengeluarkan zat dari dalam sel, baik yang masih berguna (sekresi ) maupun yang tidak berguna (ekskresi)

h. Vakuola
Vakuola memiliki membran tunggal. Membran tunggal disebut tonoplas. Vakuola pada sel hewan bersel satu berfungsi untuk mencerna makanan yaitu vakuola makanan, dan mengatur tekanan osmosis yaitu vakuola kontraktil ( vakuoloa berdenyut ).
Sel tumbuhan yang tua memiliki vakuola besar dan umumnya hanya satu. Fungsi vakuoloa pada sel tumbuhan adalah menyimpan cadangan makanan, zat-zat hasil ekskresi, getal, dan alkoholid ( getah pada pohon pepaya, kafein pada kopi, nikotin pada tembakau, kapsein pada cabe, teobromin pada coklat ). Vakuoloa pada bunga mengandung zat warna yaitu antosianin.

i. Sentrosom
Sentrosom hanya terdapat pada sel hewan. Sentrosom membelah menjadi dua sentriol ketika sel membelah. Fungsi sentriol adalah menghasilkan benang spindel (gelendong untuk menarik kromosom pada saat sel membelah.

PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN

Bagian Sel Sel Hewan Sel Tumbuhan
Dinding sel - Tidak memiliki dinding sel. Bagian terluar adalah membran sel yang tersusun atas lipoprotein sehingga fleksibel - Memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa ( serat ) yang kaku, sehingga bentuk sel tumbuhan selalu tetap.
Organel - Tidak memiliki plastida
- Memiliki sentrosom dan lisosom - Memiliki plastida
- Tidak memiliki sentrosom dan lisosom
Gerak - Mudah bergerak - Tidak bergerak


JARINGAN

* Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.

1. JARINGAN PADA HEWAN DAN MANUSIA

A. JARINGAN EPITEL
* Jaringan Epitel merupakan jaringan yang menutupi permukaan tubuh atau permukaan dalam suatu rongga.
Fungsi jaringan Epitel adalah
- menutupi dan melapisi permukaan tubuh ( misalnya kulit )
- absopsi/penyerapan zat ( misal epitel di usus )
- sekresi/pengeluaran zat yang berguna ( misal sel epitel kelenjar )
- sensoris ( misal neuroepitel )
- kontraktil ( misal mioepitel di kelenjar susu )
- tempat difusi zat ( misal di alviolus dan di pembuluh darah kapiler )

Berdasarkan jumlah lapisan dan marfologi sel, epitel dibedakan menjadi berikut ini.
1) Epitel sederhana, terdiri atas satu lapis sel.
a. epitel pipih selapis : di alveolus, pembuluh darah.
b. epitel kubus selapis : di kelenjar gondok, kelenjar ludah.
c. epitel silindris selapis : di usus, kantong epedu.

2) Epitel berlapis banyak
a. epitel pipih berlapis banyak : di kulit, rongga mulut, rongga hidung.
b. epitel kubus berlapis banyak : di kelenjar keringan, ovarium

2



c. epitel silindris berlapis banyak : di konjungtiva mata
d. epitel silindris berlapis banyak semu : di trakea, bronkus, rongga hidung.
e. epitel transisional : kantong kemih, ureter, uretra.


B. JARINGAN PENGIKAT DAN PENYOKONG
1) Jaringan ikat umum
a. Jaringan ikat longgar : di jaringan epitel, pemburluh darah, dan jaringan saraf.
b. Jaringan ikat padat : misal jaringan yang mengikatkan antara
- tulang dengan tulang disebut ligamen
- otot dengan tulang disebut tendon
- otot dengan otot disebut fasia
- kulit dengan otot disebut subkutis

2) Jaringan ikat khusus
a. Tulang sejati
Tulang sejati tersusun atas osteoblas, osteosit, osteoklas. Tulang sejati merupakan tulang-tulang penyusun rangka.
b. Tulang rawan
Tersusun atas sel kondrioblas. Tulang rawan tidak keras karena tidak memiliki kalsium. Macam tulang rawan :
- tulang rawan healin : dinding saluran pernafasan, ujung tulang rusuk, persendian.
- tulang rawan elastin : daun telinga, saluran Eustachio.
- tulang rawan fibrosa : ruas-ruas tulang belakang.
c. Darah
Darah terdiri atas 2 bagian yaitu :
- plasma darah
- butiran darah
• Macam butiran darah meliputi : sel darah putih, sel darah merah, keping darah.
• Plasma darah mengandung protein, hormon, zat makanan dan ion.
• Plasma darah yang tidak mengandung fibrinogen disebut serum.

3) Limfe
Cairan limfe merupakan cairan jaringan yang masuk ke pembuluh limfe.

C. JARINGAN OTOT
1) Otot rangka
Otot rangka berinti banyak di tepi, selnya sangat panjang, mempunyai daerah gelap dan terang ( disebut pula otot lurik ), kontraksinya cepat, dan dapat digerakkan secara sadar (volunter) atau dapat diperintah oleh otak.
2) Otot jantung
Otot jantung bercabang, berinti satu di tengah, terdapat garis gelap terang dan terang ( seperti otot lurik ), otot jantung bekerja secara tidak sadar ( involunter ) atau tidak dapat diperintah oleh otak.
3) Otot polos
Otot polos berbentuk gelendong, berinti satu di tengah, tidak ada daerah gelap dan terang ( polos ), kontraksi berlangsung lambat dan tidak sadar ( involunter ). Otot polos terdapat di pembuluh darah, saluran pencernaan, paru-paru dan sistem urogenital ( saluran urin dan kelamin ).

D. JARINGAN SARAF
Jaringan saraf berfungsi untuk menghantarkan rangsang dalam bentuk impuls dan mengolah impuls yang datang untuk disimpan dan atau ditanggapi ( respon ). Sel saraf disebut neuron. Neuron terdiri atas badan sel dan akson. Pada badan sel terdapat jaluran-jaluran pendek yang disebut dendrit, dan jaluran yang panjang disebut akson. Di dalam badan sel saraf terdapat organel-organel sel yaitu inti sel, retikulum endoplasma, mitokondria, badan Golgi, dan organel lain.

2. JARINGAN TUMBUHAN
a. Jaringan muda ( meristematik ), terdapat di ujung batang dan ujung akar.
b. Jaringan dewasa :
- epidermis : di bagian luar daun, batang dan akar
- penyokong : terdiri dari kolenkima dan sklerenkima.

3





ORGAN

* Beberapa jaringan bergabung membentuk organ.
Organ pada manusia dan hewan misalnya : jantung, ginjal, hati, paru-paru dan mata.
Jantung merupakan organ yang tersusun atas jaringan otot jantung, epitel, ikat longgar, dan saraf yang bekerja sama melakukan fungsinya untuk memampa darah.

* Akar, batang dan daun merupakan organ utama pada tumbuhan. Bunga dan buah merupakan organ tambahan. Akar dan batang tersusun atas jaringan epidermis, korteks, endodermis, xilem, dan floem.
Akar berfungsi untuk menyerap air dan zat hara dari dlam tanah, serta menegakkan batang tumbuhan.
Batang berfungsi menghantarkan zat hara dan air ke daun.
Daun tersusun antara lain atas jaringan epidermis, jaringan pagar ( palisade ), dan jaringan bunga karang ( spons ). Pada jaringan palisade dan spons terdapat klorofil yang berfungsi untuk proses fotosintesis, yaitu pembentukan zat makanan berupa glukosa dengan energi yang berasal dari chaya matahari.


SISTEM ORGAN

* Beberapa macam organ saling bekerja sama menyusun suatu sistem organ yang melakukan fungsi tertentu.
Pada tumbuhan, sistem transportasi melibatkan jaringan pengangkut yang terdapat di dalam akar, batang, dan daun. Akar menyerap air dan zat hara kemudian diangkut melalui xilem ( pembuluh kayu ) akar menuju batang dan daun. Di daun terjadi proses fotosintesis. Hasil fotosintesis diedarkan melalui floem ( pembuluh tapis ) ke seluruh tumbuhan yaitu daun, bunga, buah, batang dan akar.

SISTEM ORGAN PADA HEWAN DAN MANUSIA

Sistem Organ Oragan Penyusun Fungsi
Sistem respirasi Hidung, tenggorokan (trakea), bronkus,
bronkiolus, alveolus, paru-paru (pulmo) Menyerap gas oksigen masuk ke dalam paru-paru dan membuang gas karbon dioksida dari darah
Sistem pencernaan Mulut, kerongkongan (esofagus), lambung, hati, dan kantong empedu, pankreas, usus halus, usus besar, rektum, anus. Mencerna makanan dan menyerap zat makanan untuk diedarkan oleh darah.
Sistem sirkulasi Jantung, pembuluh daarah, darah, dan limfe Mengedarkan zat makanan, oksigen dan hormon ke seluruh tubuh, serta mengambil zat sisa hasil metabolisme ke organ ekskresi.
Sistem reproduksi Kelenjar kelamin wanita (gonad) yaitu ovarium, tabung Fallopi, uterus (rahim), vagina.
Kelenjar kelamin pria (gonad) yaitu testis, vas deferens, uretra, penis Menghasilkan keturunan dan hormon.
Sistem urinaria Ginjal, ureter, kantung kemih (vasica urinaria), uretra. Menyaring zat sisa dalam darah memproduksi dan membuang urin.
Sistem ekskresi Hati, ginjal, kulit paru-paru Membuang zat sisa hasil metabolisme di dalam sel tubuh.
Sistem gerak Otot dan tulang Menggerakkan tubuh
Sistem hormon Hipothalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreasi, ovarium, testis, dan anak ginjal (adrenal) Menghasilkan hormon untuk mengatur (menggiatkan dan menghambat) kerja organ tubuh.
Sistem saraf Otak besar, otak kecil, batang otak, sumsum lanjutan, sumsum tulang belakang, saraf tepi. Mengatur (menggiatkan an menghambat) kerja organ tubuh.
Sistem koordinasi Saraf dan hormon Mengatur kerja organ tubuh dan komunikasi internal sel.


ORGANISME
* Organisme bersel satu dan organisme bersel banyak tingkat rendah tidak memiliki jaringan.
* Sel, jaringan, organ, dan sistem organ membentuk organisme multiseluler.Jika terdapat gangguan salah satu organ, maka akan menyebabkan timbulnya gangguan fungsi pada sistem orga. Gangguan pada salah satu organ dapat menyebabkan timbulnya penyakit. Contoh jika ginjal gagal melakukan fungsinya untuk melakukan penyaringan darah, maka zat sisa yang bersifat racun tidak dapat terbuang. Hal ini dapat menyebabkan gangguan fungsi sistem organ yang lain. Misalnya sistem sirkulasi.

* Kesimpulan : Organisasi kehidupan meliputi :
sel jaringan organ sistem organ organisme

4



MODEL SEL PADA MAHKLUK HIDUP




MODEL JARINGAN PADA MANUSIA DAAN HEWAN



5







MODEL JARINGAN OTOT PADA MANUSIA


MODEL JARINGAN PADA TUMBUHAN







6








KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Klasifikasi merupakan cara pengelompokan (penggolongan) dan pemberian nama makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-cirinya. Semakin banyak persamaan yang dimiliki oleh dua atau lebih makhluk hidup, semakin dekat hubungan kekerabatan di antara makhluk hidup tersebut. Ilmu yang mempelajari pengelompokan makhluk hidup disebut taksonomi. Untuk mempermudah dalam mempelajari makhluk hidup, dilakukan pengelompokan dan pemberian nama ilmiah. Nama ilmiah makhluk hidup menggunakan bahasa Latin atau yang dilatinkan.

* Tujuan melakukan klasifikasi makhluk hidup adalah :
1. mempermudah dalam mempelajari dan mengenal berbagai macam makhluk hidup
2. mengetahui manfaat makhluk hidup untuk kepentingan manusia
3. mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup
4. mengetahui adanya saling ketergantungan antara makhluk hidup

Klasifikasi yang sekarang berkembang adalah sistem filogenetik. Hubungan kekerabatan dikaji secaara molekuler, khususnya biokimia, genetika, sitologi, dan fisiologi molekuler. Dalam taksonomi terdapat tingkatan taksonomi (hirarki) yang disebut katagori taksonomi. Urutan katagori taksonomi dari yang tertinggi ke yang terendah adalah sebagai berikut :

Kingdom ( kerajaan / dunia )

FILUM ( hewan ) DIVISIO ( tumbuhan )
KELAS KELAS
ORDO (bangsa) ORDO (bangsa)
FAMILI (suku) FAMILI (suku)
GENUS (marga) GENUS (marga)
SPESIES (jenis) SPESIES (jenis)


* Bapak taksonomi adalah Carolus Linnaeus. Ia meletakkan dasar klasifikasi yang dikenal dengan nomenklatur binomial yaitu sistem penamaan dua kata untuk nama jenis (spesies). Spesies adalah makhluk hidup yang memiliki ciri morfologi, fisiologi, dan tingkah laku sama, serta di alam dapat saling melakukan perkawinan dan dapat menghasilkan keturunan yang fertil.
* Cara pemberian nama pada makhluk hidup dengan sistem nomenklatur binomial seperti berikut :
1. setiap spesies diberi nama dengan dua kata dengan bahasa Latin atau yang dilatinkan. Kata pertama menunjukkan kata genus dan kata kedua merupakan penunjuk spesies .
2. kata pertama dimulai dengan huruf kapital (huruf besar) dan kata kedua dimulai dengan huruf kecil.
3. kedua kata ditulis dengan huruf yang berbeda dengan huruf disekitarnya, misal digaris bawahi atau dicetak miring.
4. di belakang kata penunjuk spesies ditulis inisial orang yang menemukan, misal L yang berasal dari kata Linnaeus.

Contoh penulisan ilmiah pada makhluk hidup
Oryza sativa.L. (padi) dicetak miring atau digaris bawah Oryza sativa. L dimana Oryza menunjukkan genus dan sativa menunjukkan spesies dan L singkatan orang yang menemukan, Linnaeus
Rattus rattus ( tikus ) Felis tigris ( macan tutul )
Rana catesbeiana Shaw ( katak benggala ) Felis domesticus ( kucing )
Durio zibethinus ( durian ) Colomba livia ( merpati )
Averhoa bilimbi ( belimbing ) Cocos nucifera ( kelapa )
Rana macrodan ( katak hijau )
Arachis hypogaea ( kacang tanah )
Solanum tuberosum ( kentang )













KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN

1. Tumbuhan tidak berpembuluh / Tumbuhan Thallophyta adalah tumbuhan yang tidak memiliki pembuluh kayu (xilem) dan pembuluh tapis/kulit (floem).
Kelompok tumbuhan yang tidak berpembuluh meliputi :
a. Jamur ( Fungi / Micota )
b. Ganggang ( Alga )
c. Lumut kerak ( Lichenes )
d. Lumut ( Bryophyta )
* Ciri tumbuhan tidak berpembuluh adalah tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati.

2. Tumbuhan berpembuluh / Tumbuhan Cormophyta adalah tumbuhan yang sudah memiliki pembuluh kayu (xilem) dan pembuluh tapis/kulit (floem).
* Lumut merupakan tumbuhan tidak berpembuluh, tetapi sudah memiliki akar, batang, daun, akarnya berupa akar semu ( rizoid ). Sehingga Lumut merupakan tumbuhan peralihan dari Thallophyta ke Cormophyta.
* Ciri tumbuhan berpembuluh adalah sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati / sesungguhnya.
* Kelompok tumbuhan berpembuluh meliputi :
a. Tumbuhan Paku ( Pteridophyta )
b. Tumbuhan Berbiji ( Spermatophyta )

JAMUR / FUNGI
Jamur termasuk kingdom Fungi. Ilmu yang mempelajari jamur disebut Mikologi.

* Ciri – ciri tumbuhan jamur sebagai berikut
• Tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis. Jamur hidup sebagai safrofit yaitu menguraikan zat sisa organisme (sampah) atau sebagai prasit.
• Memiliki selaput ( membran inti ).
• Dinding sel dari selulosa atau zat kitin.
• Tubuh tersusun oleh satu sel ( uniselluler / monoseluler ) atau banyak sel ( multiseluler ).
• Tubuh ada yang terbentuk benang (hifa).Anyaman hifa membentuk miselium .
• Reproduksi dapat berlangsung secara generatif dan vegetatif.

* Reproduksi generatif dengan konjugasi dan dengan membentuk spora generatif yaitu oospora, zigospora, oskospora, dan basidiospora.
* Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi ( pemutusan bagian tubuh ) dan dengan membnetuk spora vegetatif antara lain blastospora ( tunas ), konidiospora ( terbentuk di ujung hifa ), sporangiospora ( terbentuk di dalam sporangium, ada yang berflgel disebut zoospora dan tidak berflagel disebut aplanospora ), artrospora ( terbentuk karena terputusnya sel hifa ), dan klamidospora ( terbentuknya dari sel hifa somatik ).
* Fungi terbagi atas 4 divisio yaitu
1. Zigomycotina
2. Ascomycotina
3. Basidioycotina
4. Deutromycotina

ad. 1. Divisio ZIGOMYCOTINA
Hifa tidak bersekat dan tidak berinti sel banyak (senositik). Reproduksi generatif dengan konjugasi membentuk spora generatif yang zigospora. Spora vegetatif berupa sporangiospora. Contoh jamur tempe ( Rhizopus oryzae ).

ad. 2. Divisio ASCOMYCOTINA
Hifa bersekat dan berinti banyak (senositik). Reproduksi generatif dengan askospora yang terbentuk di dalam askus. Reproduksi vegetatif dengan membentuk konidia (konidiaspora). Contoh jamur Ascomycotina adalah
a) Aspergillus wenti (untuk membuat kecap).
b) Aspergillus flavus (hidup pada kacang yang busuk dan dapat menghasilkan racun aflatoksin.
c) Aspergillus oryzae (untuk membuat ape dan sake).
d) Penicillium notatum (penghasil antibiotic).
e) Penicillium crysogenum (penghasil antibiotic).

1




f) Penicillium camemberti (untuk membuat keju).
g) Penicillium requeforti (untuk membuat keju).
h) Saccharomyces cereviciae (ragi tape, bersel satu, berkembang biak secara vegetatif dengan tunas/blastospora.
i) Candida albicans (penyebab keputihan pada wanita).

ad. 3. Divisio BASIDIOMYCOTINA
Umumnya memiliki tubuh buah dan berukuran besar. Reproduksi generatif dengan membentuk basidiospor. Contoh jamur Basidiomycotina adalah
a) Volvariella volvaceae (jamur merang), dapat dimakan dan bergizi tinggi.
b) Auricularia polytricha (jamur kuping), dapat dimakan dan bergizi tinggi.
c) Puccinia graminis (jamur karat), parasit pada Gramineae (rumput-rumpuan).
d) Ganoderma applanatum (jamur kayu), tumbuh pada kayu – kayu yang lapuk.

ad. 4. Divisio DEUTEROMYCOTINA
Deuteromycotina diseut dengan jamur yang tidak sempurna ( fungi imperfecti ) karena belum diketahui reproduksi generatifnya. Hifa bersekat dan dinding sel dari kitin. Contoh jamur panu (Malassesia furfur)


ALGA / GANGGANG
Ciri-ciri umum alga adalah sebagai berikut :
a. Alga ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak.
b. Ada yang tidak memiliki selaput inti (prokariota) yaitu pada ganggang biru (Cyanophyta), sedang alga yang lain memiliki selaput inti (eukariotik).
c. Semua alga berklorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis. Oleh karena itu alga disebut sebagai organisme autotrof dan dalam ekosistem berperan sebagai produsen.
d. Reproduksi dapat terjadi secara generatif dengan konjugasi dan vegetatif dengan membelah diri, fragmentasi, dan spora.

* Macam – macam Alga / ganggang
1. Alga Biru ( Cyanophyta ).
2. Alga Hijau ( Chlorophyta ).
3. Alga Keemasan ( Chrysophyta ).
4. Alga Cokelat ( Phaeophyta ).
5. Alga Merah ( Rhodophyta ).

ad. 1. CYANOPHYTA ( Alga Biru )
Alga Biru ( Cyanophyta ) tidak memiliki selaput inti ( membran sel ) sehingga disebut prokariota. Cyanophyta termasuk kingdom Monera bersama dengan bakteri. Pigmen dominan pada alga biru adalah fikosianin yang berwarna biru ( cyano = biru ). Klorofil tersebut karena belum memiliki kloroplas. Contoh Cyanophyta adalah
a). Gloeocapsa dan Chroocoeocus (bersel tunggal).
b). Oscillatoria dan Nostoc commune (berbentuk benang).

ad. 2. CHLOROPHYTA ( Alga Hijau )
Alga hijau memilikiselaput inti sel (eukariota). Pigmen dominan adalah klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Contoh Alga Hijau adalah
a). Chlorella (bersel satu, tidak bergerak, dan merupakan sumber cadangan makanan dengan gizi tinggi).
b). Chamydomonas (bersel satu dapat bergerak).
c). Euglena viridis (bersel satu dapat bergerak).
d). Spirogyra (berbentuk benang, mampu berkonjugasi, kloroplas tersusun spiral di dalam sel).
e). Ulva sp. dan Chara sp. (berbentuk lembaran).

ad. 3. CRYSOPHYTA (Alga Keemasan)
Pigmen dominan pada alga keemasan adalah karoten. Klorofil terdapat di dalam kloroplas. Dinding sel mengandung zat kersik (silikat) sehingga disebut juga Alga Kersik atau Diatomae. Alga Keemasan berguna sebagai bahan penggosok dan isolasi dinamit. Contoh Navicula sp. Reproduksi Navicula sp. dengan membentuk tutup (epiteka) dan kotak (hipoteka).

2







ad. 4. PHAEOPHYTA (Alga Cokelat)
Pigmen dominan adalah fukoxantin (xanto = kuning). Klorofil terdapat di dalam kloroplas. Alga Cokelat mengandung asam alginat yang berguna pada industri kosmetik dan tekstil. Contoh Sargassum, Turbinaria dan Padina pavonia.

ad. 5. RHODOPHYTA (Alga Merah)
Pigmen dominan adalah fikoeritrin (eritro = merah). Pigemen lain yang ada adalah klorofil dan fikosianin. Alga merah dikenal dengan rumput laut dan penting sebagai bahan baku agar-agar. Contoh Eucheuma spinosum (di Indonesia), dan Gelidium serta Glacilaria (di daerah dingin).






LUMUT / BRYOPHYTA
Lumut memiliki batang, akar, dan daun semu (rizoid). Pada batang dan daun tidak terdapat pembuluh xilem dan floem. Lumut dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. Hepaticeae / Lumut hati.
2. Musci / Lumut daun.


ad. 1. HEPATICEAE / Lumut Hati
Tubuh berbentuk lembaran, menempel dengan rizoid, anteridium dan arkegonium terdapat dalam satu tumbuhan pada tempat yang terpisah. Contoh Marchantia polimorpha.


ad. 2. MUSCI / Lumut daun.
Tubuh berupa batang dan daun ang tegak dan menempel dengan rizoid. Contoh Spagnum, Funaria, dan Polytrichum.

* Lumut mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) yaitu fase generatif dan fase sporofit.
Gametofit (gamet = sel kelamin, phyta = tumbuhan) adalah generasi tumbuhan yang menghasilkan sel kelamin (gamet). Sporofit adalah generasi tumbuhan yang menghasilkan spora. Reproduksi Lumut berlangsung sebagai berikut :

• 1. GENERASI GAMETOFIT
Spora lumut yang jatuh di tempat yang lembap akan tumbuh menjadi protonema. Protonema tumbuh menjadi tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut menghasilkan anteridium dan arkegonium. Anteridium menghasilkan spermotozoid sebagai sel kelamin jantan, sedangkan arkegonium menghasilkan ovum sebagai kelamin betina.

• 2. GENERASI SPORA
Zigot terbentuk sebagai hasil pembuahan ovum dan spermatozoid. Zigot tumbuh menjadi sporogonium (kotak spora lumut) yang mampu menghasilkan spora. Jika sporogonium pecah, maka spora akan terbang terbawa angin dsan tumbuh di tempat lembap.

• Protonema dan tumbuhan lumut merupakan generasi gametofit sebab termasuk fase penghasil gamet (sel kelamin) yaitu spermatozoid dan ovum. Protonema dan tumbuhan lumut mampu melakukan fotosintesis. Hasil pembuahan ovum dengan spermatozoid membentuk zigot. Zigot tumbuh membentuk sporogonium yang mampu menghasilkan spora, sehingga zigot dan sporogonium termasuk generasi sporofit. Zigot dan sporogonium tidak mempunyai klorofil sehingga tidak mampu melakukan fotosintesis.



3











Spora Fase generatif


Protonema



Tumbuhan Lumut



Anteridium Arkegonium



Spermatozoid Ovum sel gamet


Zigot Fase sporofit



Sporogonium



Spora


METAGENESIS LUMUT




TUMBUHAN BERPEMBULUH

Tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan yang mempunyai pembuluh xilem (pembuluh kayu) dan pembuluh floem (pembuluh tapis/kulit). Tumbuhan berpembuluh meliputi :
1. Tumbuhan paku ( Pteridophyta ).
2. Tumbuhan berbiji ( Spermatophyta ).

ad. 1. TUMBUHAN PAKU / PTERIDOPHYTA
Ciri-ciri umum tumbuhan paku adalah
a. Tumbuhan paku mempunyai akar,batang,dan daun sejati (Carmophyta).
b. Pada akar,batang,dan daun terdapat pembuluh xilem dan floem.
c. Pada daun terdapat klorofil untuk fotosintesis. Daun yang mengandung spora disebut sporofil yang merupakan daun subur (fertil). Daun yang tidak mengandung spora dan hanya untuk fotosintesis disebut tropofil yang merupakan daun steril (mandul).
d. Ujung daun menggulung ketika masih muda.
e. Paku berkembang biak dengan spora dan mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) yaitu generasi generatif dan vegetatif.

* Tumbuhan paku ada 4 kelas yaitu :
* PSILOPHYTINAE ( paku lumut )
Tumbuhan berupa rambut-rambut sporangium dan pada ujung-ujungnya tidak berdaun. Paku Psilophytinae sudah hampir punah, contoh Psilotum nudum.

* EQUESETINAE ( paku ekor kuda )
Sporofit pada ujung batang atau cabang berkumpul membentuk badan seperti gada atau kerucut.
Contoh Equesetum debile (paku ekor kuda)

* LICOPODINE ( paku kawat )
Seperti rerumputan dengan daun kecil tersusun rapat. Termasuk paku heterospora. Contoh Selaginella
(paku rane), Lycopodium cernuum, Lycopodium clavatum (paku kawat).
4






* FILICINAE ( paku sejati )
Paku sejati telah mempunyai klorofil (daun besar) dengan tulang daun dan daging daun (mesofil).
Contoh Alsophilla glauca (paku tiang), Asplenium nidus (paku sarang burung), Mersilea crenata (semanggi merupakan paku air yang dapat dimakan sebagai sayuran), Adiantum cuneatum (suplir),
Azolla pinata (paku air yang dapat menyuburkan sawah karena bersimbiosis dengan Anabaena azollae yang dapat menambat nitrogen dari udara.

Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan aku dibagai menjadi 3 golongan yaitu
1. Paku Homospora (isospora)
Yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan spora yang berukuran sama besar dan sama jenisnya. Contoh Lycopodium cernuum (paku kawat).
2. Paku Heterospora
Yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan 2 jenis spora yaitu makrospora (sel betina) dan mikrospora (sel jantan). Contoh Selaginella (paku rane), dan Marsilea crenata (semangi).
3. Paku Peralihan
Yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan spora sama besar tetapi jenisnya berbeda. Contoh Equesetum debile (paku ekor kuda).


META GENESIS TUMBUHAN PAKU HOMOSPORA

a. Fase gametofit
Spora tumbuhan paku yang tumbuh di tempat yang lembap akan tumbuh menjadi protalium. Protalium menghasilkan anteridium dan arkegonium. Anteridium akan menghasilkan spermatozoid dan arkegonium menghasilkan ovum.

b. Fase sporofit
Hasil pertemuan spermatozoid dengan ovum membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku menghasilkan daun yang mampu membentuk spora disebut sporofil. Sporofil membentuk kotak spora (sporangium). Sporangium membentuk spora. Protalium mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai klorofil. Protalium termasuk generasi gametofit sebab mampu menghasilkan gamet (sel kelamin) yaitu spermatozoid dan ovum. Tumbuhan paku termasuk generasi sporofit sebab mampu menghasilkan spora.




Manfaat tumbuhan paku bagi manusia adalah sebagai berikut
1. Sebagai tumbuhan hias yaitu suplir, paku tanduk rusa, dan paku sarang burung.
2. Sebagai sumber makanan yaitu semanggi.
3. Sebagai obat-obatan yaitu Lycopodium clavatum dan lycopodium cernuum.
4. Sebagai penyubur di daerah pertanian, khususnya sawah, yaitu Azolla pinata. Paku Azolla pinata bersimbiosis dengan alga biru yaitu Anabaena azollae yang mampu menambat nitrogen dari udara.

ad. 2. TUMBUAN BERBIJI / SPERMATOPHYTA
Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) adalah tumbuhan yang alat reproduksi generatifnya berupa biji.

Tumbuhan berbiji memiliki akar, batang, dan daun sejati ( Cormophyta). Sebagian besar memiliki kambium sehingga akar dan batangnya dapat tumbuh membesar dan bercabang. Divisi tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dibagi menjadi 2 subdevisi yaitu
1. GYMNUSPERMAE (tumbuhan berbiji terbuka).
2. ANGIOSPERMAE (tumbuhan berbiji tertutup).

Tumbuhan biji termasuk ke dalam divisio Spermatophyta . Alat reproduksi generatif berupa biji. Di dalam biji terdapat embrio.
* Nama lain dari tumbuhan Spermatophyta adalah
1. Tumbuhan yang memiliki akar,batang,daun sejati ( Cormophyta ).
2. Tumbuhan berbunga ( Antophyta ).
3. Tumbuhan yang alat perkembangbiakanya jelas terlihat ( Panerogame ).
4. Tumbuhan yang pembentukan embrionya melalui suatu pembuluh ( Embriophyta siphonogama ).

5





Perbedaan tumbuhan Gymnospermae dan Angiospermae
Perbedaan Gymnosperma (berbiji terbuka) Angiospermae ( berbiji tertutup)
1. Biji Terbuka, tidak ditutupi oleh bakal buah Tertutup oleh bakal buah
2. Akar Tunggang Tunggang atau serabut
3. Batang Berkambium, besar dan bercabang Ada yang berkambium dan ada yang tidak
4. Daun Tidak sempit, ada yang berbentuk jarum Lebar, tipis, bentuk beraneka ragam
5. Bunga a. Tidak sejati disebut strobilus (runjung )
b. Pembuahan tunggal a. Sejati
b. Pembuahan ganda

A. GYMNUSPERMAE (tumbuhan berbiji terbuka).

* Gymnospermae / Tumbuhan berbiji terbuka adalah tumbuhan yang bijinya tidak tertutup oleh bakal bakal buah.
Ciri-ciri tumbuhan Gymnospermae adalah sebagai berikut
1. Batang dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh membesar dan bercabang.
2. Berakar tunggang.
3. Daun sempit, tebal, dan kaku.
4. Tidak terdapat bunga sejati. Serbuk sari terdapat di dalam strobilus jantan dan ovum terdapat di dalam strobilus betina.
5. Selang waktu antara penyerbukan dan pembuahan cukup lama.
6. Mengalami pembuahan tunggal.

• Gymnospermae ada 4 kelas yaitu :
1. Kelas CYADINAE , contoh Cycas rumphii ( pakis haji )
2. Kelas GINKGOINAE , contoh Ginkgo biloba
3. Kelas CONIFERINAE , contoh Agathis alba ( damar ) dan Pinus merkusii
4. Kelas GNETINAE , contoh Gnetum gnemon ( melinjo )

• Manfaat Gymnospermae bagi manusia adalah
1. Sumber makanan, misal melinjo ( Gnetum gnemon ).
2. Tanaman hias, misal pakis haji ( Cycas rumpii ).
3. Penghasil minyak cat ( terpentin ) yaitu pinus / tusam ( Pinus merkusii ).
4. Bahan baku damar yaitu damar ( Agathis alba ).
5. Bahan baku industri kertas yaitu pinus ( tusam ).

B. ANGIOSPERMAE (tumbuhan berbiji tertutup).

* Angiospermae / tumbuhan berbiji tertutup adalah tumbuhan yang bijinya tertutup di dalam bakal buah.
Bunga berupa bunga sejati.


• Ciri-ciri tumbuhan angiospermae sebagai berikut
1. Daun pipih dan lebar dengan susunan tulang daun beraneka ragam.
2. Biji tidak tampak dari luar karena terlindung di dalam bakal buah.
3. Mengalami pembuahan ganda.
4. Selang waktu antara penyerbukan danpembuahan relatif pendek.

* Tumbuhan Angiospermae dibagi menjadi 2 yaitu
A. MONOCOTYLEDONAE
B. DICOTYLEDONAE



6











PERBEDAAN ANTARA MONOCOTYL DAN DICOTYL

PERBEDAAN MONOCOTYL DICOTYL
1. Keping biji
( kotiledon ) Satu buah Dua buah
2. Akar a. Serabut
b. Umumnya tidak berkambium a. Tunggang
b. Berkambium
3. Batang Umumnya tidak berkambium Berkambium
4. Tulang daun Sejajar atau melengkung Menyirip atau menjari
5. Jumlah bagian bunga 3 atau kelipatannya 2, 4, 5 atau kelipatanya
6. Ujung akar Dilindungi oleh koleoriza Tidak ada pelindung
7. Ujung batang Dilindungi oleh koleoptil Tidak ada pelindung
8. Tudung akar Memiliki kaliptrogen Tidak memiliki kaliptrogen


Kelas MONOKOTYLEDONAE

• Monokotil adalah tumbuhan yang berkeping biji tunggal ( satu ).
• Saat berkecambah biji tidak terbelah dan keping biji tetap berada di dalam tanah.
• Ruas-ruas pada batang tampak jelas.
• Umumnya tumbuhan monokotil tidak berkambium, sehingga tidak tumbuh membesar dan tidak bercabang.
• Tipe akar adalah serabut.
• Tulang daun umumnya sejajar dan melengkung.
Contoh tumbuhan monokotil adalah
- Famili padi-padian ( Poaceae )
1. Padi ( Oryza sativa )
2. Jagung ( Zea mays )
3. Alang-alang ( Imperata cilindrica )
4. Tebu ( Saccharum oficinarum )

- Famili jahe-jahenan ( Zingiberaceae )
1. Jahe ( Zingiber officinale )
2. Lengkuas ( Alpina galanga )

- Famili pisang ( Musaceae )
1. Pisang ( Musa paradisiaca )

- Famili anggrek-anggrekan ( Orchidaceae )
1. Anggrek ( Vanda tricolor )
2. Vanili ( Vanilla planifolia )

- Pandan-pandanan ( Pandanaceae )
1. Pandan berduri ( Pandanus tectorius )

- Famili talas-talasan ( Araceae )
1. Talas ( Colacasia esculenta )

- Famili palem ( Palmae )
1. Lontar ( Borassus sondaicus )
2. Nipah ( Nypa fruticans )
3. Salak ( Salacca edulis )
4. Kelapa ( Cocos nucifera )












- Famili nanas ( Bromeliaceae )
1. Nanas ( Ananas sativus )

- Famili rumput-rumputan ( Cyperaceae )
1. Rumput teki ( Cyperus rotundus )




Kelas DIKOTYLEDONAE

• Dikotil adalah tumbuhan berkeping dua.
• Saat berkecambah, keping biji terbelah menjadi dua.
• Tumbuhan dikotil memiliki kambium sehingga akar dan batangnya dapat tumbuh membesar dan bercabang.
• Tipe akar tunggang, namun jika dicangkok tumbuh akar serabut.
• Tulang daun menjari atau menyirip.
Contoh tumbuhan adalah
- Famili Piperaceae
1. Lada ( Piper ningrum )
2. Sirih ( Piper betle )

- Famili Moraceae
1. Nangka ( Artocarpus integra )
2. Cempedak ( Artocarpus cempedes )

- Famili Annonaceae
1. Sirsak ( Annona muricata )

- Famili Mimosaceae
1. Petai cina ( Leucaena glauca )
2. Putri malu ( Mimosa pudica )

- Famili jambu
1. Jambu air ( Eugenia aquea )
2. Jmabu biji ( Psidium guajava )

Beberapa suku tumbuhan dikotil yang sudah dikenal misalnya.

1. Suku jarak-jarakan ( Euphorbiaceae )
Suku jarak-jarakan dikenal juga dengan suku getah-getahan. Jika kulit batang terluka maka akan mengeluarkan getah. Buah kendaga beruang 3 dan tiap ruang 1 biji. Contoh tumbuhan jarak, ubi kayu dan karet.

2. Suku kacang-kacangan ( Popilionaceae )
Mahkota bunga berbentuk kupu-kupu, sehingga disebut tumbuhan berbunga kupu-kupu. Contoh Orok-orok ( Crotalaria ), kecipir, kacang tanah, kacang kedelai. Sukukacang-kacangan dikenal juga dengan suku Leguminosae



















MODEL CONTOH GAMBAR KEANEKARAGAMAN PADA TUMBUHAN

Jumat, 22 Januari 2010

Sistem Pencernaan

TUGAS BIOLOGI
1. Apakah yang dimaksud dengan GAGAL GINJAL KRONIK ? jelaskan !
Gagal Ginjal Kronik (CRF) atau penyakit ginjal tahap akhir adalah gangguan fungsi ginjal yang menahun bersifat progresif dan irreversibel. Dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah)

a. Apa penyebab gagal ginjal kronik ?
Penyebab gagak ginjal kronik dibagi dalam 2 kelompok :
1. Penyakit parenkim ginjal: Penyakit ginjal primer : Glomerulonefritis, Mielonefritis, Ginjal polikistik, Tbc ginjal Penyakit ginjal sekunder : Nefritis lupus, Nefropati, Amilordosis ginjal, Poliarteritis nodasa, Sclerosis sistemik progresif, Gout, Dm
2. Penyakit ginjal obstruktif : pembesaran prostat,Batu saluran kemih, Refluks ureter,Secara garis besar penyebab gagal ginjal dapat dikategorikan Infeksi yang berulang dan nefron yang memburuk, Obstruksi saluran kemih, Destruksi pembuluh darah akibat diabetes dan hipertensi yang lama, Scar pada jaringan dan trauma langsung pada ginjal, Patofisiologi
2 pendekatan teoritis yang biasanya diajukan untuk menjelaskan gangguan fungsi ginjal pada Gagal ginjal Kronis:
1. Sudut pandang tradisional
Mengatakan bahwa semua unit nefron telah terserang penyakit namun dalam stadium yang berbeda-beda, dan bagian spesifik dari nefron yang berkaitan dengan fungsi –fungsi tertentu dapat saja benar-benar rusak atau berubah strukturnya, misalnya lesi organic pada medulla akan merusak susunan anatomic dari lengkung henle.
2. Pendekatan Hipotesis Bricker atau hipotesis nefron yang utuh
Berpendapat bahwa bila nefron terserang penyakit maka seluruh unitnya akan hancur, namun sisa nefron yang masih utuh tetap bekerja normal. Uremia akan timbul bila jumlah nefron yang sudah sedemikian berkurang sehingga keseimbangan cairan dan elektrolit tidak dapat dipertahankan lagi.Adaptasi penting dilakukan oleh ginjal sebagai respon terhadap ancaman ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Sisa nefron yang ada mengalami hipertrofi dalam usahanya untuk melaksanakan seluruh beban kerja ginjal, terjadi peningkatan percepatan filtrasi, beban solute dan reabsorpsi tubulus dalam setiap nefron yang terdapat dalam ginjal turun dibawab normal.Mekanisme adaptasi ini cukup berhasil dalam mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh hingga tingkat fungsi ginjal yang rendah.Namun akhirnya kalau 75 % massa nefron telah hancur, maka kecepatan filtrasi dan beban solute bagi tiap nefron sedemikian tinggi sehingga keseimbangan glomerolus-tubulus tidak dapat lagi dipertahankan. Fleksibilitas baik pada proses ekskresi maupun konsentrasi solute dan air menjadi berkurang.

b. Bagaimanakah tingkatan gagal ginjal kronis itu ?
Perjalanan umum gagal ginjal progresif dapat dibagi menjadi 3 atadium
Stadium I
Penurunan cadangan ginjal (faal ginjal antar 40 % - 75 %). Tahap inilah yang paling ringan, dimana faal ginjal masih baik. Pada tahap ini penderita ini belum merasasakan gejala gejala dan pemeriksaan laboratorium faal ginjal masih dalam masih dalam batas normal. Selama tahap ini kreatinin serum dan kadar BUN (Blood Urea Nitrogen) dalam batas normal dan penderita asimtomatik. Gangguan fungsi ginjal mungkin hanya dapat diketahui dengan memberikan beban kerja yang berat, sepersti tes pemekatan kemih yang lama atau dengan mengadakan test GFR yang teliti.
Stadium II
Insufiensi ginjal (faal ginjal antar 20 % - 50 %). Pada tahap ini penderita dapat melakukan tugas tugas seperti biasa padahal daya dan konsentrasi ginjaL menurun. Pada stadium ini pengobatan harus cepat daloam hal mengatasi kekurangan cairan, kekurangan garam, gangguan jantung dan pencegahan pemberian obat obatan yang bersifat menggnggu faal ginjal. Bila langkah langkah ini dilakukan secepatnya dengan tepat dapat mencegah penderita masuk ketahap yang lebih berat. Pada tahap ini lebih dari 75 % jaringan yang berfungsi telah rusak. Kadar BUN baru mulai meningkat diatas batas normal. Peningkatan konsentrasi BUN ini berbeda beda, tergantung dari kadar protein dalam diit.pada stadium ini kadar kreatinin serum mulai meningkat melebihi kadar normal.Insufiensi ginjal (faal ginjal antar 20 % - 50 %). Pada tahap ini penderita dapat melakukan tugas tugas seperti biasa padahal daya dan konsentrasi ginjaL menurun. Pada stadium ini pengobatan harus cepat daloam hal mengatasi kekurangan cairan, kekurangan garam, gangguan jantung dan pencegahan pemberian obat obatan yang bersifat menggnggu faal ginjal. Bila langkah langkah ini dilakukan secepatnya dengan tepat dapat mencegah penderita masuk ketahap yang lebih berat. Pada tahap ini lebih dari 75 % jaringan yang berfungsi telah rusak. Kadar BUN baru mulai meningkat diatas batas normal. Peningkatan konsentrasi BUN ini berbeda beda, tergantung dari kadar protein dalam diit.pada stadium ini kadar kreatinin serum mulai meningkat melebihi kadar normal.Poliuria akibat gagal ginjal biasanya lebih besar pada penyakit yang terutama menyerang tubulus, meskipun poliuria bersifat sedang dan jarang lebih dari 3 liter / hari. Biasanya ditemukan anemia pada gagal ginjal dengan faal ginjal diantara 5 % - 25 % . faal ginjal jelas sangat menurun dan timbul gejala gejala kekurangan darah, tekanan darah akan naik, , aktifitas penderita mulai terganggu.
Stadium III
Uremi gagal ginjal (faal ginjal kurang dari 10 %)
Semua gejala sudah jelas dan penderita masuk dalam keadaan diman tak dapat melakukan tugas sehari hair sebaimana mestinya. Gejal gejal yang timbul antara lain mual, munta, nafsu makan berkurang., sesak nafas, pusing, sakit kepala, air kemih berkurang, kurang tidur, kejang kejang dan akhirnya terjadi penurunan kesadaran sampai koma. Stadum akhir timbul pada sekitar 90 % dari massa nefron telah hancur. Nilai GFR nya 10 % dari keadaan normal dan kadar kreatinin mungkin sebesar 5-10 ml / menit atau kurang.Pada keadaan ini kreatinin serum dan kadar BUN akan meningkat dengan sangat mencolok sebagai penurunan. Pada stadium akhir gagal ginjal, penderita mulai merasakan gejala yang cukup parah karena ginjal tidak sanggup lagi mempertahankan homeostatis caiaran dan elektrolit dalam tubuh. Penderita biasanya menjadi oliguri (pengeluaran kemih) kurang dari 500/ hari karena kegagalan glomerulus meskipun proses penyakit mula mula menyerang tubulus ginjal,kompleks menyerang tubulus gijal, kompleks perubahan biokimia dan gejala gejala yang dinamakan sindrom uremik mempengaruhi setiap sistem dalam tubuh. Pada stadium akhir gagal ginjal, penderita pasti akan menggal kecuali ia mendapat pengobatan dalam bentuk transplantasi ginjal atau dialisis.
c. Apa yang harus dilakukan oleh penderita gagal ginjal ?
1. Dialisis
Dialisis dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi gagal ginjal akut yang serius, seperti hiperkalemia, perikarditis dan kejang. Perikarditis memperbaiki abnormalitas biokimia ; menyebabkan caiarn, protein dan natrium dapat dikonsumsi secara bebas ; menghilangkan kecendurungan perdarahan ; dan membantu penyembuhan luka.
2. Penanganan hiperkalemia
Keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan masalah utama pada gagal ginjal akut ; hiperkalemia merupakan kondisi yang paling mengancam jiwa pada gangguan ini. Oleh karena itu pasien dipantau akan adanya hiperkalemia melalui serangkaian pemeriksaan kadar elektrolit serum ( nilai kalium > 5.5 mEq/L ; SI : 5.5 mmol/L), perubahan EKG (tinggi puncak gelombang T rendah atau sangat tinggi), dan perubahan status klinis. Pningkatan kadar kalium dapat dikurangi dengan pemberian ion pengganti resin (Natrium polistriren sulfonat [kayexalatel]), secara oral atau melalui retensi enema.
3. Mempertahankan keseimbangan cairan
Penatalaksanaan keseimbanagan cairan didasarkan pada berat badan harian, pengukuran tekanan vena sentral, konsentrasi urin dan serum, cairan yang hilang, tekanan darah dan status klinis pasien. Masukkan dan haluaran oral dan parentral dari urine, drainase lambung, feses, drainase luka dan perspirasi dihitung dan digunakan sebagai dasar untuk terapi penggantia cairan.
2. . Apakah penyakit JANTUNG KORONER itu ?

Penyakit Jantung Koroner adalah penyempitan/penyumbatan (arteriosclerosis) pembuluh arteri koroner yang disebabkan oleh penumpukan dari zat-zat lemak (kolesterol, trigliserida) yang makin lama makin banyak dan menumpuk di bawah lapisan terdalam (endotelium) dari dinding pembuluh nadi. Dengan tersumbatnya Arteri Koroner, maka hal ini akan mengurangi atau menghentikan aliran darah mensupply oksigen ke otot2 jantung, sehingga mengganggu kerja jantung sebagai pemompa darah. Dan bila sampai otot2 jantung kekurangan supply darah maka jantung akan menjadi lemah dan tidak dapat menyediakan darah ke seluruh bagian tubuh.

Penyumbatan arteri ini bisa di bagi 2 bagian, yaitu :
1. Tersumbat TOTAL
Si penderita bisa jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri, dan sering sekali terjadi sipenderita akan langsung meninggal dunia.
2. Tersumbat SEBAGIAN
Pada tahap awal, mungkin si penderita masih dapat bernafas dengan normal dan darah yang mengalir ke otot jantung masih cukup. Namun, ketika dia melakukan aktivitas yang melelahkan seperti berolahraga atau memarahi orang lain, arteri koroner yang menyempit tidak dapat mensuplai darah yang cukup ke otot-otot jantung. Dan bila otak tidak dapat supply darah, biasanya si penderita akan terkena stroke.

a. Siapakah yang rentan terkena penyakit ini ?

Penyakit ini dulunya sering disebut penyakit orang tua, krn memang dulu cuma orang2 tua saja yg berusia 50 tahunan yg rentan terkena penyakit ini. Namun sekarang ini ada kecenderungan juga diderita oleh pasien di bawah usia 40 tahun. Hal ini bisa terjadi karena adanya perubahan gaya hidup, terutama pada orang muda perkotaan modern.

b. Apa sih penyebab penyakit ini ?

1. merokok terlalu berlebihan selama bertahun-tahun
2. mengkonsumsi makanan fast food / Junk Food yang mengandung kadar lemak jenuh tinggi.
3. tekanan darah tinggi
4. penyakit kencing manis
5. kurang olah raga
6. Stress
7. Alkohol
8. Narkoba.
c. Pengobatan yang bagaimanakah yang harus dilakukan penderita jantung koroner ?

Pengobatan :
1. Dengan obat2an untuk jantung.
2. Kateterisasi (Tiup)
3. Operasi seringkali disebut dengan “tindakan ByPass

Kateterisasi adalah memasukan selang kecil melalui urat nadi dilipatan paha atau di pergelangan tangan. Selang kecil tadi didorong ke jantung dan sampai pembuluh koroner. Di sana, melalui selang tadi disemprotkan zat warna sehingga dengan bantuan film yang merekam semua tindakan tadi maka dapat terlihat lokasi dan beratnya sumbatan tadi. Setelah itu baru diputuskan apakah pasien harus dioperasi atau di balon saja.Maksud balon disini adalah pada ujung selang tadi ada balon yang dapat di tiup dari luar (dengan spuit). Balon ditiup setelah posisinya ada di daerah yang mengalami sumbatan. Nah kalau ditiup maka balon mengembang dan mendorong sumbatan tersebut masuk kedalam dinding pembuluh darah. Aliran darah tentu akan melebar karenanya. Biasanya akan dipasang semacam RING yang disebut STENT supaya pembuluh darah tadi tidak tersumbat kembali.



ByPass
Membuat jalur baru untuk arteri, anda dapat melihat di pemasangan ring stent diatas pada kiri bawah.

d. Pencegahan apa yang dapat kita lakukan agar terhindar dari penyakit jantung koroner ?

1. Menerapkan pola hidup sehat.
2. Cobalah dengan tanaman Obat/Herbal.
3. Perbanyak makan Ikan, karena mengandung Asam Lemak Omega-3.

d. Tanaman Obat/Herbal apa saja yang dapat mencegah terserang jantung koroner ?

1. Daun Dewa ( Gynura Segetum )
Fungsi : AntiCoagulant, mencairkan bekuan darah, melancarkan sirkulasi darah dan membersihkan racun.
Bagian yang dipakai adalah daun dan umbinya.
Dosis yang dianjurkan yaitu 15-30 gram daun segar dan 6-10 gram umbinya.

2. Mengkudu (Morinda citrifolia)
Fungsi : Menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kolesterol dan kadar gula darah tinggi.
Dosis : 2-3 buah yang matang

3. Bawang Putih (Allium sativum)
Fungsi: Melancarkan sirkulasi darah, anticoagulant, menurunkan kolesterol darah, menurunkan kadar gula darah, menurunkan tekanan darah tinggi dan menambah sistem kekebalan.

4. Bawang Bombay (Allium cepa)
Fungsi : AntiCoagulant, menurunkan kadar lemak darah, menurunkan kadar gula darah dan menurunkan tekanan darah.

5. Jamur Kuping hitam (Auricularia auricula)
Fungsi : Mencegah stroke dan pendarahan otak, baik untuk jantung dan pembuluh darah.

6. Rumput laut (Laminaria japonica)
Fungsi: Mencegah penyempitan pembuluh darah, menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi.

7. Terung Ungu (Solanum melongena L.)
Fungsi : Mencegah aterosklerosis, mencegah meningkatnya kolesterol darah, menurunkan ketegangan saraf.

8. Jantung pisang
Fungsi: Mencegah stroke dan pendarahan otak, baik untuk jantung dan pembuluh darah.

9. Bunga Mawar (Rosa chinensis)
Fungsi: Melancarkan sirkulasi darah, menetralkan racun.
Dosis pemakaian: 3-10 g bunga kering

10. Siantan (Ixora stricta Roxb.)
Fungsi : Anticoagulant, menurunkan tekanan darah.
Dosis pemakaian : 10-15 g bunga
f. Mengapa penderita jantung koroner disarankan banyak menkonsumsi ikan laut yang mengandung lemak omega 3 ?

Lemak Omega-3 bisa didapat dari Ikan ( lebih baik ikan laut ), ataupun dari Suplemen Makanan. Lemak Omega-3 jauh lebih bermanfaat (baca:manjur) daripada herbal.
Menurut Dr.Fadilah Supari ahli Jantung RS.Harapan Kita, Ia merekomendasikan ikan lemuru yang banyak terdapat di perairan laut Indonesia sebagai ikan yang potensial mengandung asam lemak omega-3. Dengan mengonsumsi dua porsi ikan lemuru setiap minggu maka cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Ikan yang mengandung asam lemak omega-3 cukup optimal ini mampu menurunkan kadar superoksida yang merusak jaringan otot jantung. Disarankan agar ikan ini tidak digoreng, melainkan ditim. Sebab jika digoreng maka kandungan omega-3-nya akan menguap.
Masih menurut Dr.Fadilah Supari, pada orang yang mengonsumsi omega-3, keping darahnya (platelet) tidak mudah pecah atau menggumpal. Asam lemak omega-3 ini menjadikan dinding pembuluh darah (endotil) kuat, tidak rapuh, dan tidak mudah ditembus oleh zat yang memecah dinding pembuluh darah. Asam lemak ini bisa menurunkan parameter biokimia sebagai faktor risiko arteriosklerosis seperti kolesterol, LDL dan trigliserida.

Sedikit tentang Omega-3 pada telur.

Bila anda belanja ke pasar swalayan, disana banyak dijual Telor yang mengandung Omega-3.
Apa sama dengan Omega-3 dari Ikan ? Jawabnya berbeda.
Memang telur Omega-3 bisa meningkatkan kadar asam lemak omega-3 dalam aliran darah. Tapi bukan berarti bisa menurunkan kadar kolesterol atau trigliserida, hanya mengubah kadar asam lemak dalam plasma darah saja. Sebutir telur omega-3 berisi asam lemak omega-3 (618 mg), dan asam lemak omega-6 (999 mg), seperti yang tercantum pada kemasan telur yang diperdagangkan.

3. Apakah itu HEPATITIS ?

Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.
a. Jenis Virus Hepatitis
• Virus hepatitis A
Virus hepatitis A terutama menyebar melalui tinja. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan.
• Virus hepatitis B
Penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah. Penularan biasanya terjadi diantara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau diantara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual).Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kanker hati.
• Virus hepatitis C
Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita "penyakit hati alkoholik" seringkali menderita hepatitis C.
• Virus hepatitis D
Hanya terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus hepatitis D ini menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki risiko tinggi terhadap virus ini adalah pecandu obat.
• Virus hepatitis E
Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A, yang hanya terjadi di negara-negara terbelakang.
• Virus hepatitis G
Jenis baru dari virus hepatitis yang telah terdeteksi baru-baru ini.
Virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis :
• Virus Mumps
• Virus Rubella
• Virus Cytomegalovirus
• Virus Epstein-Barr
• Virus Herpes
4.Apakah itu LEUKEMIA ?
Leukemia atau kanker darah adalah sekelompok penyakit neoplastik yang beragam, ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid. Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia mempengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita.
Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.

a. Bagaimanakah Perjalanan alamiah penyakit leukimia ?
Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila tidak diobati segera, maka penderita dapat meninggal dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun bahkan ada yang mencapai 5 tahun
Kemudian, penyakit diklasifikasikan dengan jenis sel yang ditemukan pada sediaan darah tepi.
• Ketika leukemia mempengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia limfositik.
• Ketika leukemia mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil, maka disebut
• leukemia mielositikLeukemia leukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah lebih dari normal, terdapat sel-sel abnormal
• Leukemia subleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, terdapat sel-sel abnormal
• Leukemia aleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, tidak terdapat sel-sel abnormal
Dengan mengombinasikan dua klasifikasi pertama, maka leukemia dapat dibagi menjadi:
• Leukemia limfositik akut (LLA) merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih
• Leukemia mielositik akut (LMA) lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak.Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.
• Leukemia limfositik kronis (LLK) sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak
• Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit
Tipe yang sering diderita orang dewasa adalah LMA dan LLK, sedangkan LLA sering terjadi pada anak-anak.Leukemia akut dan kronis merupakan suatu bentuk keganasan atau maligna yang muncul dari perbanyakan klonal sel-sel pembentuk sel darah yang tidak terkontrol. Mekanisme kontrol seluler normal mungkin tidak bekerja dengan baik akibat adanya perubahan pada kode genetik yang seharusnya bertanggung jawab atas pengaturan pertubuhan sel dan diferensiasi.Sel-sel leukemia menjalani waktu daur ulang yang lebih lambat dibandingkan sel normal. Proses pematangan atau maturasi berjalan tidak lengkap dan lanbar dan bertahan hidup lebih lama dibandingkan sel sejenis yang normal.
b. Apa penyebab LEUKIMIA ?
Penyebab leukemia belum diketahui secara pasti, namun diketahui beberapa faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, seperti :
Radiasi
Radiasi dapat meningkatkan frekuensi LMA dan LMA. Tidak ada laporan mengenai hubungan antara radiasi dengan LLK. Beberapa laporan yang mendukung:
• Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia
• Penderita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia
• Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang
Faktor leukemogenik
Terdapat beberapa zat kimia yang telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi leukemia:
• Racun lingkungan seperti benzena
• Bahan kimia industri seperti insektisida
• Obat untuk kemoterapi
Epidemiologi
• Di Afrika, 10-20% penderita LMA memiliki kloroma di sekitar orbita mata
• Di Kenya, Tiongkok, dan India, LMK mengenai penderita berumur 20-40 tahun
• Pada orang Asia Timur dan India Timur jarang ditemui LLK.
Herediter
Penderita sindrom Down memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal.
Virus
Virus dapat menyebabkan leukemia seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.
c. Apa itu Leukemia akut ?
Manifestasi leukemia akut merupakan akibat dari komplikasi yang terjadi pada neoplasma hematopoetik secara umum. Namun setiap leukemia akut memiliki ciri khasnya masing-masing. Secara garis besar, leukemia akut memiliki 3 tanda utama yaitu:
• Jumlah sel di perifer yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan terjadinya infiltrasi jaringan atau leukostasis
• Penggantian elemen sumsum tulang normal yang dapat menghasilkan komplikasi sebagai akibat dari anemia, trombositopenia, dan leukopenia
• Pengeluaran faktor faali yang mengakibatkan komplikasi yang signifikan

Kanker otak itu penyebabnya banyak sekali. Segala sesuatu yang membuat otak kita mendapat paparan bisa menjadi pencetusnya. Gampangnya saya bagi menjadi dua faktor yaitu dari dalam otak (intrinsik) dan faktor dari luar otak (ekstrinsik). Kanker ini memang tidak berdiri sendiri, kadang multifaktorial, yaitu banyak penyebabnya .Berikut garis besar dari 2 faktor pencetus kanker otak (detailnya mungkin lain kali ya…tetap di sini, fajarqimi.com)
Faktor pencetus kanker otak dari dalam sbb:
1. Genetik : keturunan. Apabila ada garis keturunan yang menderita kanker otak maka hati-hati untuk tetap menjaga kesehatannya
2. Riwayat trauma atau benturan : benturan di kepala walaupun cidera kepala ringan tetap waspada, perubahan jaringan yang terbentur bisa juga menjadi penyebab tumbuhnya jaringan abnormal di otak
Faktor pencetus kanker otak dari luar seperti:
1. Pola hidup ( life style) : Pola hidup yang tidak sehat bisa juga menjadi penyebab kanker secara umum, seperti merokok, makanan kurang serat dll
2. Karsinogenik : bahan karsinogenik secara umu juga menjadi menyebab kanker, seperti minyak goreng yang dipakia berulang-ulan, bahan kimia yang terhirup, atau tercampur pada makanan.
3. Radiasi : radiasi bahan - bahan kimia bisa juga memicu tumbunhnya sel kanker.
Kanker otak itu penyebabnya banyak sekali. Segala sesuatu yang membuat otak kita mendapat paparan bisa menjadi pencetusnya. Gampangnya saya bagi menjadi dua faktor yaitu dari dalam otak (intrinsik) dan faktor dari luar otak (ekstrinsik). Kanker ini memang tidak berdiri sendiri, kadang multifaktorial, yaitu banyak penyebabnya .Berikut garis besar dari 2 faktor pencetus kanker otak (detailnya mungkin lain kali ya…tetap di sini, fajarqimi.com)
Faktor pencetus kanker otak dari dalam sbb:
3. Genetik : keturunan. Apabila ada garis keturunan yang menderita kanker otak maka hati-hati untuk tetap menjaga kesehatannya
4. Riwayat trauma atau benturan : benturan di kepala walaupun cidera kepala ringan tetap waspada, perubahan jaringan yang terbentur bisa juga menjadi penyebab tumbuhnya jaringan abnormal di otak
Faktor pencetus kanker otak dari luar seperti:
4. Pola hidup ( life style) : Pola hidup yang tidak sehat bisa juga menjadi penyebab kanker secara umum, seperti merokok, makanan kurang serat dll
5. Karsinogenik : bahan karsinogenik secara umu juga menjadi menyebab kanker, seperti minyak goreng yang dipakia berulang-ulan, bahan kimia yang terhirup, atau tercampur pada makanan.
6. Radiasi : radiasi bahan - bahan kimia bisa juga memicu tumbunhnya sel kanker.
5 . Apakah penyebab KANKER OTAK
Kanker otak itu penyebabnya banyak sekali. Segala sesuatu yang membuat otak kita mendapat paparan bisa menjadi pencetusnya. Gampangnya dibagi menjadi dua faktor yaitu dari dalam otak (intrinsik) dan faktor dari luar otak (ekstrinsik). Kanker ini memang tidak berdiri sendiri, kadang multifaktorial, yaitu banyak penyebabnya .Berikut garis besar dari 2 faktor pencetus kanker otak ( fajarqimi.com)
Faktor pencetus kanker otak dari dalam sbb:
1. Genetik : keturunan. Apabila ada garis keturunan yang menderita kanker otak maka hati-hati untuk tetap menjaga kesehatannya
2. Riwayat trauma atau benturan : benturan di kepala walaupun cidera kepala ringan tetap waspada, perubahan jaringan yang terbentur bisa juga menjadi penyebab tumbuhnya jaringan abnormal di otak
Faktor pencetus kanker otak dari luar seperti:
1. Pola hidup ( life style) : Pola hidup yang tidak sehat bisa juga menjadi penyebab kanker secara umum, seperti merokok, makanan kurang serat dll
2. Karsinogenik : bahan karsinogenik secara umu juga menjadi menyebab kanker, seperti minyak goreng yang dipakia berulang-ulan, bahan kimia yang terhirup, atau tercampur pada makanan.
3. Radiasi : radiasi bahan - bahan kimia bisa juga memicu tumbunhnya sel
kanker.

6.Apakah MENINGITIS MENINGOCOCCUS itu ?
Meningitis pyogenic akut merupakan suatu respon inflamasi terhadap infeksi
bakteria yang mengenai pria dan arakhnoid. Tiga organisme utama yang dapat
menyebabkan meningitis pyogenic adalah Diplococcus pneumonia, Neisseria
meningitis dan Haemophilus influenzae .
Insiden dari type bakteri penyebab bervariasi menurut umur penderita. Pada
Neonatal (0-2 bula) bakteri peneybab meningitis adalah Streptococcus Group B. E.
Coli, Staph. Aureus, Enterobacter dan pseudomonas. Pada anak-anak sering
disebabkan oleh Haemophilus influenzae, N. Meningitidis dan S. pneumoniae. Pada
dewasa muda (6-20 tahun) yaitu N. meningitidis. S. pneumonia dan H. influenzae.
Sedangkan pada dewasa (>20 tahun) adalah S. pneumonia, N. Meningitidis,
Sterptococcus dan Staphylococcus
Gambaran Klinis
Meningococcus bakteriemia merupakan akibat dari invasi bakteri kedalam
blood stream pada infeksi nasofaring. Keadaan meningococcemia yang lebih berat
berupa sepsis, endotaksemia, shoack, DIC dan Waterhouse Friderickson syndrome
dengan perdarahan adrenal. Pada shock syndrome yang disebabkan oleh
meningococcemia, vascular collapse berkembang dengan cepat menyebabkan
kematian dalam beberapa jam. Situasi lethal ini disebabkan karena akibat
myocarditid dan vasculitis.
Gejala dari meningococcal meningitis tidak berbeda dengan meningitis yang
disebabkan oleh bakteri pyogenik lainnya. Gejala dapat berupa febris, nyeri kepala,
kaku kuduk, mual, muntah, penurunan kesadaran sampai koma. Komplikasi dari
CNS berupa transient palsy dari N.IV, VI, VII dan VIII. Biasanya didapatkan riwayat
infeksi saluran nafas bagian atas dalam dua atau tiga hari sebelum onset penyakit,
gejala dapat didahului oleh muntah dan diare. Exanthema, walaupun tidak selalu
didapatkan, merupakan cardinal sign didalam membedakan etiologi antara
Komplikasi
Komplikasi serta sequelle yang timbul biasanya berhubungan dengan proses
inflamasi pada meningen dan pembuluh darah cerebral (kejang, parese nervus
cranial,lesi cerebral fokal, hydrasefalus) serta disebabkan oleh infeksi meningococcus
pada organ tubuh lainnya (infeksi okular, arthritis, purpura, pericarditis,
endocarditis, myocarditis, orchitis, epididymitis, albuminuria atau hematuria,
perdarahan adrenal). DIC dapat terjadi sebagai komplikasi dari meningitis.
Komplikasi dapat pula terjadi karena infeksi pada saluran nafas bagian atas, telinga
tengah dan paru-paru, Sequelle biasanya disebabkan karena komplikasi dari nervous
system.
Diagnosa
Diagnosa pasti dari meningitis meningococcus hanya dengan isolasi
organisme dari CSF. Diagnosa relatif dapat ditegakkan sebelum terdapat hasil isolasi
pada pasien dengan nyeri kepala, muntah, febris, kaku kuduk dan rush kulit
petechial, terlebih bila terdapat epidemik dari meningitis meningococcus atau adanya
kontak dengan kasus meningococcus yang jelas. Untuk menegakkan diagnosa
meningitis meningococcus, perlu dilakukan kultur dari lesi kulit, sekret nafosaring,
darah dan CSF. Pada beberapa kasus diagnosa dapat ditegakkan dengan
pemeriksaan apus dari sedimen CSF/gram stain.
2002 digitized by USU digital library 5
Differential Diagnosa
Meningitis meningococcus harus dibedakan dengan penyebab utaka lainnya
pada anak-anak, yaitu hemiphitus influenza dan streptococcus dapat ditegakkan. Bila
rash tidak didapatkan, diagnosa harus berdasarkan gram-stain dari CSF dan
pemeriksaan laboratorium lainnya.
Pemeriksaan Laboratorium
Gambaran laboratorium dari infeksi meningococcus adalah seperti umunya
infeksi pyogenic berupa peningkatan jumlah leukosit sebesar 10.000 sampai
30.000/mm3 dan eritrosit sedimentation. Pada urine dapat ditemukan albuminuria,
casts dan sel darah merah. Pada kebanyakan kasus, meningococcus dapat dikultur
dari nasofaring, dari darah ditemukan lebih dari 50% dari kasus pada stadium awal,
serta dari lesi kulit dan CSF. CSF kultur menjadi steril pada 90-100% kasus yang
diobati dengan antimikrobal terapi yang apropiate, meskipun tidak terdapat
perubahan yang signifikan dari gambaran CSF. Pada pasien meningitis, pemeriksaan
CSF ditemukan pleositosis dan purulen. Walaupun pada fase awal dapat predominan
lymphocytic, dlam waktu yang singkat menjadi granulocytic. Jumlah sel bervariasi
dari 100 sampai 40.000 sel/ul. Tekanan CSF meningkat biasanya antara 200 dan 500
mm H2O. protein sedikit meningkat dan kadar glukosa rendah biasanya dibawah 20
md/dl. Pemeriksaan gram stain dari CSF dan lesi petechial, menunjukkan diplococcus
gram negatif. Diagnosa pasti didapatkan dari kultur CSF, cairan sendi, tenggorokan
dan sputum. Kultur dapat positif pada 90% kasus yang tidak diobati. Counter
Immuno elektrophoresis (CIE) dapat mendeteksi sirculating meningococcal antigen
atau respon antibodi. Pada kasus dengan gambaran CSF yang khas tapi gram stain
negatif, dapat dilakukan pemeriksaan latex aglutination test untuk antigen bakteri.
Sensitivitas dari test ini sekitar 50-100% dengan spesifisitas yang tinggi.
Bagaimanapun test yang negatif belum menyingkirkan diagnosa meningitis yang
disebabkan oleh meningococcus. Polymerase chain reaction dapat digunakanuntuk
pemeriksaan DNA dari pasien dengan meningitis meningococcus dengan sensitivitas
dan spesifisitas.

Pencegahan

1. Imunisasi
Vaksin meningococcus sangat penting untuk epidemis controlling di negara
ketiga dimana selalu terdapat infeksi meningococcus group A, dengan
epidemi setiap beberapa tahun. Imunitas yang didapat tidak bertahan
selamanya, dan akan berkurang dalam 3-5 tahun setelah vaksinasi.

Saat ini terdapat 3 macam conjugate vaksin yaitu:

a. HbOC, dimana protein carrier berasal dari non toksigenik mutant dari
toksin diphteria yang berikatan dengan rantai pendek oligosaccharida/OC
dari polyribosylribitolphospate/PRP kasul polisakarida haemophilus
influenzae tipe B.
b. PRP-OMP, conjugate vaksin yang berisi outer membrane proteins dari N.
Meningitidis/OMP, yang berikatan dengan rantai PRP polymer
2002 digitized by USU digital library 7
c. PRP-D, berisi toksoid diphteria yang berikatan dengan rantai sedang PRP
polymer
Berdasarkan rekomendasi dari Immunization Practice Advisory
Committee (1991) dan Committee on Infectious Disease of the American
Academy of Pediatrics (1991), penggunaan vaksin tersebut adalah sabagai
berikut:
a. Seluruh bayi di imunisasi Hib conjugate vaksin (Hb-OC atau PRP-OMP),
dimulai pada usia 2 bulan. Pemberian dari vaksin dimulai sat 6 minggu.
Pemberian imunisasi dapat bersamaan dgnjadwal imunisasi lain seperti
DPT, Polio dan MMR. Vaksin diberikan secara intramuskular pada tempat
yang berbeda dengan menggunakan syringe yang berbeda.
b. Bila menggunakan Hb-OC, pada infant usia 2-6 bulan diberikan 3 dosis
dengan selang paling sedikit 2 bulan. Infant usia 7-11 bulan diberikan 2
dosis dengan selang paling sedikit 2 bulan sebelum mencapai usia 15
bulan. Booster diberikan saat usia 15 bulan paling sedikit 2 bulan setelah
dosis terakhir. Bila menggunakan PRP-OMP, pada infant usia 2-6 bulan
diberikan 2 dosis degan selang 2 bulan, dan booster diberikan saat
berusia 12 bulan. Anak usia 7-11 bulan diberikan 2 dosis dengan selang 2
bulan, sedangkan anak usia 12-14 bulan diberikan single dose, pada
kedua kelompok tersebut booster diberikan saat usia 15 bulan, paling
sedikit 2 bulan setelah dosis terakhir.
c. Pada kelompok usia dewasa diberikan single dose secara subcutan.
Vaksinasi ini memberikan perlindungan terhadap penyakit sebesar 90%,
tetapi tidak cukup potent untuk mengurangi kasus carrier.

2. Chemoprophylaxis
Resiko dari meningitis paad kontak keluarga sekitar 4 dalam 1000,
kurang lebih 500 sampai 1000 kali lipat dibandingkan dengan populasi secara
umum, dan resiko akan meningkat pada anak-anak. Resiko untuk terkena
meningitis menjadi tinggi segera setelah kontak dengan penderita, dimana
kebanyakan kasus timbul pada minggu pertama setelah kontak, paling lambat
dalam 2 bulan. Pada kasus dengan penderita, secepatnya harus diberikan
chemoprophylaxis. Kontak didefinisikan sebagai keluarga, perawat yang
kontak dengan sekret oral dari pasien dan petugas kesehatan yang
melakukan tindakan resusitas mouth to mouth secara langsung.


7. Apa itu Penyakit Tuberkulosis (TBC)

Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Penyakit TBC dapat menyerang pada siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan miskin serta dimana saja. Di Indonesia khususnya, Penyakit ini terus berkembang setiap tahunnya dan saat ini mencapai angka 250 juta kasus baru diantaranya 140.000 menyebabkan kematian. Bahkan Indonesia menduduki negara terbesar ketiga didunia dalam masalah penyakit TBC ini.

Apa Penyebab Penyakit (TBC)

Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa, Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Jenis bakteri ini pertama kali ditemukan oleh seseorang yang bernama Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, Untuk mengenang jasa beliau maka bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan penyakit TBCpada paru-paru pun dikenal juga sebagai Koch Pulmonum (KP).



• Bagaimanakan Cara Penularan Penyakit TBC ?

Penularan penyakit TBC adalah melalui udara yang tercemar oleh Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan/dikeluarkan oleh si penderita TBC saat batuk, dimana pada anak-anak umumnya sumber infeksi adalah berasal dari orang dewasa yang menderita TBC. Bakteri ini masuk kedalam paru-paru dan berkumpul hingga berkembang menjadi banyak (terutama pada orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah), Bahkan bakteri ini pula dapat mengalami penyebaran melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening sehingga menyebabkan terinfeksinya organ tubuh yang lain seperti otak, ginjal, saluran cerna, tulang, kelenjar getah bening dan lainnya meski yang paling banyak adalah organ paru.

Masuknya Mikobakterium tuberkulosa kedalam organ paru menyebabkan infeksi pada paru-paru, dimana segeralah terjadi pertumbuhan koloni bakteri yang berbentuk bulat (globular). Dengan reaksi imunologis, sel-sel pada dinding paru berusaha menghambat bakteri TBC ini melalui mekanisme alamianya membentuk jaringan parut. Akibatnya bakteri TBC tersebut akan berdiam/istirahat (dormant) seperti yang tampak sebagai tuberkel pada pemeriksaan X-ray atau photo rontgen.

Seseorang dengan kondisi daya tahan tubuh (Imun) yang baik, bentuk tuberkel ini akan tetap dormant sepanjang hidupnya. Lain hal pada orang yang memilki sistem kekebelan tubuh rendah atau kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak. Sehingga tuberkel yang banyak ini berkumpul membentuk sebuah ruang didalam rongga paru, Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber produksi sputum (riak/dahak). Maka orang yang rongga parunya memproduksi sputum dan didapati mikroba tuberkulosa disebut sedang mengalami pertumbuhan tuberkel dan positif terinfeksi TBC.

Berkembangnya penyakit TBC di Indonesia ini tidak lain berkaitan dengan memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan adanya epidemi dari infeksi HIV. Hal ini juga tentunya mendapat pengaruh besar dari daya tahan tubuh yang lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman yang memegang peranan penting dalam terjadinya infeksi TBC.

• Bagaimanakah Gejala Penyakit TBC ?

Gejala penyakit TBC digolongkan menjadi dua bagian, yaitu gejala umum dan gejala khusus. Sulitnya mendeteksi dan menegakkan diagnosa TBC adalah disebabkan gambaran secara klinis dari si penderita yang tidak khas, terutama pada kasus-kasus baru.

1. Gejala umum (Sistemik)
- Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
- Penurunan nafsu makan dan berat badan.
- Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
- Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

2. Gejala khusus (Khas)
- Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
- Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
- Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
- Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

Pada penderita usia anak-anak apabila tidak menimbulkan gejala, Maka TBC dapat terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Sekitar 30-50% anak-anak yang terjadi kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.

• Penegakan Diagnosis pada TBC
Apabila seseorang dicurigai menderita atau tertular penyakit TBC, Maka ada beberapa hal pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk memeberikan diagnosa yang tepat antara lain :

- Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.
- Pemeriksaan fisik secara langsung.
- Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).
- Pemeriksaan patologi anatomi (PA).
- Rontgen dada (thorax photo).
- dan Uji tuberkulin.

• Bagaimanakah Pengobatan Penyakit TBC ?

Pengobatan bagi penderita penyakit TBC akan menjalani proses yang cukup lama, yaitu berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan atau bahkan bisa lebih. Penyakit TBC dapat disembuhkan secara total apabila penderita secara rutin mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan dokter dan memperbaiki daya tahan tubuhnya dengan gizi yang cukup baik.

Selama proses pengobatan, untuk mengetahui perkembangannya yang lebih baik maka disarankan pada penderita untuk menjalani pemeriksaan baik darah, sputum, urine dan X-ray atau rontgen setiap 3 bulannya. Adapun obat-obtan yang umumnya diberikan adalah Isoniazid dan rifampin sebagai pengobatan dasar bagi penderita TBC, namun karena adanya kemungkinan resistensi dengan kedua obat tersebut maka dokter akan memutuskan memberikan tambahan obat seperti pyrazinamide dan streptomycin sulfate atau ethambutol HCL sebagai satu kesatuan yang dikenal 'Triple Drug'.

8. Apakah itu KANKER PANKREAS ?
Pankreas adalah suatu organ berbentuk tabung yang seperti bunga karang/spons kira-kira 6 inches panjangnya. Ia berlokasi dibelakang perut, dibelakang lambung. Kepala pankreas ada dikanan perut. Ia dihubungkan pada duodenum (usus dua bela jari), akhir bagian atas dari usus kecil. Ujung yang sempit dari pankreas, disebut buntut, memanjang ke bagian kiri tubuh.
Pankreas membuat getah-getah pankreas dan hormon-hormon, termasuk insulin. Getah-getah pankreas, juga disebut enzim-enzim, membantu mencerna makanan dalam usus kecil. Insulin mengontrol jumlah gula dalam darah. Kedua enzim-enzim dan hormon-hormon diperlukan untuk mempertahankan tubuh bekerja dengan benar.
Ketika getah-getah pankreas dibuat, mereka mengalir kedalam saluran utama pankreas. Saluran ini bergabung dengan saluran empedu umum (common bile duct), yang menghubungkan pankreas ke hati dan kantong empedu. Saluran empedu umum (common bile duct), yang membawa empedu (suatu cairan yang membantu mencerna lemak), menyambung ke usus kecil dekat lambung.
Definisi Kanker
Kanker adalah suatu kelompok dari penyakit-penyakit. Lebih dari 100 tipe-tipe yang berbeda dari kanker diketahui, dan beberapa tipe-tipe kanker dapat berkembang dalam pankreas. Mereka semua mempunyai satu hal umum yang sama: pertumbuhan sel-sel yang abnormal dan merusak jaringan tubuh.
Sel-sel sehat yang membentuk jaringan tubuh tumbuh, membelah, dan menggantikan diri mereka sendiri dalam suatu cara yang teratur. Proses ini mempertahankan tubuh dalam suatu perbaikan yang baik. Adakalanya, bagaimanapun, beberapa sel-sel kehilangan kemampuan untuk mengontrol pertumbuhan mereka. Mereka tumbuh terlalu cepat dan tanpa segala aturan. Terlalu banyak jaringan dibuat, dan tumor-tumor terbentuk. Tumor-tumor dapat menjadi jinak atau ganas.
Tumor-tumor jinak adalah bukan kanker. Mereka tidak menyebar ke bagian-bagian lain tubuh dan adalah jarang suatu ancaman pada nyawa. Seringkali, tumor-tumor jinak dapat diangkat dengan operasi, dan mereka tidak mungkin kembali.
Tumor-tumor ganas adalah kanker. Mereka dapat menyerang dan menghancurkan jaringan-jaringan sehat dan organ-organ sehat yang berdekatan. Sel-sel kanker dapat juga pecah keluar dari tumor dan menyebar ke bagian-bagian lain tubuh. Penyebaran kanker disebut metastasis.
Kanker yang mulai pada pankreas disebut kanker pankreas. Ketika kanker pankreas menyebar, ia biasanya berjalan memalui sistim limpatik. Sistim limpatik mencakup suatu jaringan dari saluran-saluran halus yang bercabang , seperti pembuluh-pembuluh darah, kedalam jaringan-jaringan diseluruh tubuh. Sel-sel kanker dibawa melalui pembuluh-pembuluh oleh getah bening, suatu cairan air yang tidak berwarna yang membawa sel-sel yang melawan infeksi. Sepanjang jaringan pembuluh-pembuluh limpatik ada kelompok-kelompok dari organ-organ kecil yang berbentuk seperti kacang yang disebut simpul-simpul (nodul) getah bening. Ahli-ahli bedah seringkali mengangkat nodul-nodul getah bening dekat pankreas untuk mempelajari apakah mereka mengandung sel-sel kanker.
Sel-sel kanker dapat juga dibawa melalui aliran darah ke hati, paru-paru, tulang, atau organ-organ lain. Kanker pankreas yang menyebar ke organ-organ lain disebut kanker pankreas metastatik.
9. Apakah itu STROKE ?
Stroke merupakan penyakit gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf/deficit neurologik akibat gangguan aliran darah pada salah satu bagian otak. Secara sederhana stroke didefinisi sebagai penyakit otak akibat terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan atau perdarahan, dengan gejala lemas / lumpuh sesaat atau gejala berat sampai hilangnya kesadaran, dan kematian. Stroke bisa berupa iskemik maupun perdarahan (hemoragik).

Pada stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerotik atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah, melaui proses aterosklerosis. Pada stroke pendarahan (hemoragik), pembuluh darah pecah sehingga aliran darah menjadi tidak normal, dan darah yang keluar merembes masuk ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya.
Bagaimanakah tanda atau gejala stroke ?
Adanya serangan defisit neurologis fokal, berupa Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh
Hilangnya rasa atau adanya sensasi abnormal pada lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh. Baal atau mati rasa sebelah badan, terasa kesemutan, terasa seperti terkena cabai, rasa terbakar
Mulut, lidah mencong bila diluruskan
Gangguan menelan : sulit menelan, minum suka keselek
Bicara tidak jelas (rero), sulit berbahasa, kata yang diucapkan tidak sesuai keinginan atau gangguan bicara berupa pelo, sengau, ngaco, dan kata-katanya tidak dapat dimengerti atau tidak dipahami (afasia). Bicara tidak lancar, hanya sepatah-sepatah kata yang terucap
Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat
Tidak memahami pembicaraan orang lain
Tidak mampu membaca dan menulis, dan tidak memahami tulisan
Tidak dapat berhitung, kepandaian menurun
Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh
Hilangnya kendalian terhadap kandung kemih, kencing yang tidak disadari
Berjalan menjadi sulit, langkahnya kecil-kecil
Menjadi pelupa ( dimensia)
Vertigo ( pusing, puyeng ), atau perasan berputar yang menetap saat tidak beraktifitas
Awal terjadinya penyakit (Onset) cepat, mendadak dan biasanya terjadi pada saat beristirahat atau bangun tidur
Hilangnya penglihatan, berupa penglihatan terganggu, sebagian lapang pandangan tidak terlihat, gangguan pandangan tanpa rasa nyeri, penglihatan gelap atau ganda sesaat
Kelopak mata sulit dibuka atau dalam keadaan terjatuh
Pendengaran hilang atau gangguan pendengaran, berupa tuli satu telinga atau pendengaran berkurang
Menjadi lebih sensitif: menjadi mudah menangis atau tertawa
Kebanyakan tidur atau selalu ingin tidur
Kehilangan keseimbangan, gerakan tubuh tidak terkoordinasi dengan baik, sempoyongan, atau terjatuh
Gangguan kesadaran, pingsan sampai tidak sadarkan diri
1. Simon, Sumanto, dr. Sp.PK. 2003. Neoplasma Sistem Hematopoietik: Leukemia. Jakarta:Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya Jakarta.
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Hepatitis
3. Dr ISKANDAR JAPARDI, Fakultas Kedokteran, Bagian Bedah, Universitas Sumatera Utara




4.






1. Sebutkan alat respirasi pada manusia, serta jelaskan fungsinya !
Jawab :
Alat respirasi pada manusia yaitu :
Lubang hidung , fungsinya :
Menghangatkan udara
Melembabkan udara
Menyaring udara karena memiliki rambut – rambut halus, dan selaput lendir.

Laring (pangkal tenggorokan), bagian-bagiannya :
Terdiri dari lempengan – lempengan tulang rawan
Terdapat glotis, epiglotis, dan pita suara
Epiglotis senantiasa terbuka kecuali saat kita mau menelan makanan, maka akan tertutup.

Trakea (batang tenggorokan), bagian-bagiannya :
Tersusun dari cincin – cincin tulang rawan menyerupai pipa.
Bagian dalamnya memiliki sel – sel bersilia

Bronkus (cabang btg tenggorokan) bagian dan fungsinya :
Penghubung antara trakea dengan paru-paru.
Tersusun dari lempengan tulang rawan dan memiliki ddg dari otot polos.
Mengalami percabangan yang disebut bronkeolus (tipis tidak ada kartilago)

Pulmo (paru – paru), fungsinya sebagai tempat pertukaran oksigen

2. Sistem transportasi pada tumbuhan ada berapa macam, sebutkan !
Sistem transportasi air dan zat hara
Sistem transportasi hasil fotosintesis

,

Jumat, 01 Januari 2010

6 keunggulan penggunaan pandangan konstruktivisme dalam pembelajaran

Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Konstruktivisme sebenarnya bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan kita selama ini merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman demi pengalaman. Ini menyebabkan seseorang mempunyai pengetahuan dan menjadi lebih dinamis.


Berikut ini diberikan 6 keunggulan penggunaan pandangan konstruktivisme dalam pembelajaran di sekolah, yaitu:

  1. Pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan secara eksplisit dengan menggunakan bahasa siswa sendiri, berbagi gagasan dengan temannya, dan mendorong siswa memberikan penjelasan tentang gagasannya.
  2. pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa atau rancangan kegiatan disesuaikan dengan gagasan awal siswa agar siswa memperluas pengetahuan mereka tentang fenomena dan memiliki kesempatan untuk merangkai fenomena, sehingga siswa terdorong untuk membedakan dan memadukan gagasan tentang fenomena yang menantang siswa.
  3. pembelajaran konstruktivisme memberi siswa kesempatan untuk berpikir tentang pengalamannya. Ini dapat mendorong siswa berpikir kreatif, imajinatif, mendorong refleksi tentang model dan teori, mengenalkan gagasan-gagasanpada saat yang tepat.
  4. pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru agar siswa terdorong untuk memperoleh kepercayaan diri dengan menggunakan berbagai konteks, baik yang telah dikenal maupun yang baru dan akhirnya memotivasi siswa untuk menggunakan berbagai strategi belajar.
  5. pembelajaran konstruktivisme mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan merka setelah menyadari kemajuan mereka serta memberi kesempatan siswa untuk mengidentifikasi perubahan gagasan mereka.
  6. pembelajaran konstruktivisme memberikan lingkungan belajar yang kondusif yang mendukung siswa mengungkapkan gagasan, saling menyimak, dan menghindari kesan selalu ada satu jawaban yang benar.